Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dalam satu tahun ada beberapa bulan yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wa taala salah satunya adalah bulan Dzulhijjah. Dalam bulan ini umat Islam dianjurkan untuk menunaikan ibadah Haji (bagi yang mampu) agar dapat menyempurnakan 5 rukun Islam.
Sementara bagi umat muslim yang belum mampu menunaikan ibadah Haji masih banyak amalan yang dapat dilakukann salah satunya adalah Puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilakukan pada hari Tarwiyah yakni tanggal 8 Dzulhijjah (jatuh pada tanggal 9 Agustus 2019). Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini doif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang doif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadlailul amal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Sedangkan Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijah (jatuh pada tanggal 10 Agustus). Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.
Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim).
Hari – hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a. meriwayatkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah subhanahu wa taala, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah ! walaupun jihad di jalan Allah ? Sabda Rasulullah : Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari).
Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji sedang menjalankan ibadah di tanah suci. Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia seperti terjadi pada tahun ini (Dzulhijjah 1427 H), dimana Saudi menetapkan Awal Dzulhijjah pada hari Kamis (21 Desember 2006) dan Indonesia menetapkan hari Jumat (22 Desember 2006) maka untuk umat Islam Indonesia melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan ketetapan pemerintah setempat, yakni tanggal 8-9 Dzulhijjah (29-30 Desember 2006). Ini didasarkan pada perbedaan posisi geografis semata.
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi : Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu Anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim)
Reporter : MKM
Editor : LA_Unda