Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dr., Muh. Jufri Ahmad, SH.,MM., MH. Ketua
Ta’mir Masjid Baitul Fikri (MBF) UNTAG Surabaya,
dalam ceramah sholat Isya’ dan Trawih mengingatkan kepada
seluruh jama’ah bahwa dalam tradisi mudik di bulan Ramadhan ini mengingatkan
kita akan adanya "mudik" yang tidak mengenal arus balik, yaitu mudik
ke kampung akhirat.
" Alhamdulillah kita masih Allah SWT berikan kesempatan untuk bisa mengambil segala kebajikan yang terkandung di bulan suci ini. Segala amal sholeh kita seperti puasa, infaq, shodakah, baca qur’an betul-betul bisa mengarahkan kita pada syariat tertinggi penghambaan kita kepada Allah SWT yang menjadikan kita orang-orang bertaqwa. " ucapnya
Dia melanjutkan, patutnya kita gembira dapat bertemu bulan Ramadhan, karena bisa dijadikan kesempatan besar bagi kita untuk meningkatkan ampuan kepada Allah SWT di Ramadhan ini.
" Kita tidak pernah tahu apakah masih bisa bertemu kembali dengan Ramadhan tahun berikutnya yaitu 1439 H. tentunya ini semata-mata karena pertolongan Allah SWT kepada kita hamba-Nya untuk bisa meraih ampunan dari Nya. Orang bijak berkata bahwa Ramadhan yang kita lewati anggaplah itu adalah Ramadhan terakhir dalam hidup kita sehingga kemudian kita termotivasi terus bersemangat dalam beribadah untuk ‘memanfaatkan’ bulan yang subur akan ampunan Allah SWT ini. " jelasnya pada jama’ah Masjid Baitul Fikri
Dipenghujung Ramadhan kita selalu di sungguhkan dengan tradisi yaitu mudik ke kampung halaman atau yang biasa di sebut arus mudik yang di susul oleh arus balik. " Demi kebahagiaan dan kesenangan kita dikampung halaman kita beli perbekalan apa saja dari kota yang kita tempati contoh baju baru, oleh-oleh dll nya untuk bisa kita bawa ke kampung halaman, dan ketika ada yang kita lupakan untuk dibawa ke kampung halaman masih bisa kita beli di warung sebelah. Tapi mohon maaf, ucapnya, saya ingin mengingatkan bahwa ada pulang kampung yang tak menganal arus balik yakni mudik ke kampung akhirat. "
Katika kita pulang kampung saja kita memperpersiapkan segala bekalnya, lalu bagaimana dengan pulang ke kampung akhirat. Karena jika ada yang kurang pembekalan kita di kampung akhirat mau kemana lagi kita hendak mengambil atau membelinya. " Dengan adanya bulan Ramadhan bulan yang paling subur ini dari Allah SWT mari kita jadikan persiapan perbekalan untuk kita bawa ke kampung akhirat nantinya, karena ‘mudik’ itu yang tidak menganal arus balik. " pungkas Dosen Fakultas Hukum tersebut.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme