Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Masjid biasanya dibangun menggunakan beton yang kuat dan kokoh, namun berbeda dengan masjid Djenne, di Mali Afrika Barat yang merupakan masjid dari batu lumpur terbesar di dunia. Masjid ini lebih tampak seperti sebuah benteng dibandingkan tempat beribadah.
Bahan baku lumpur yang digunakan untuk masjid ini bukan jenis lumpur sembarangan. Karena sebelum bata lumpur yang dikenal dengan ferey, telah melalui proses pengeringan terlebih dahulu menggunakan panas matahari.
Desain masjid Djenne menyesuaikan dengan lokasi yang berada di negara beriklim panas. Dengan dinding lumpur yang memiliki ketebalan sekitar 40 hingga 60 cm tersebut, selain untuk menahan berat masjid, juga berfungsi untuk melindungi bagian dalam masjid dari sinar matahari.
Sedangkan untuk mempercantik, dinding masjid Djenne diplester menggunakan lumpur. Oleh karena itu, bila dilihat dari luar, bangunan ini memiliki tampilan halus dengan lekukan-lekukannya yang terlihat sangat teratur.
Menariknya, masyarakat mengadakan festival unik yang dirayakan setahun sekali demi merawat masjid Djenne. Biasanya festival ini dijadikan ajang perlombaan dan menentukan siapa yang melakukan polesan terbaik ke dinding masjid. Hampir seluruh penduduk berperan aktif untuk merawat masjid tersebut.
Setiap tahunnya, masjid yang termasuk dalam situs sejarah dunia UNESCO ini menjadi destinasi favorit di Afrika Barat. Tidak hanya sekadar travelling atau beribadah, sebagian turis juga memanfaatkan kedatangannya untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam.
Sumber : liputan6.com
Reporter