Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kebahagiaan dan kesedihan pasti dialami setiap manusia, namun tidak ada orang yang selamanya bahagia atau selamanya susah. Dalam Islam, ketika merasakan bahagia diharapkan untuk selalu bersyukur dan mengingat bagaimana dulu saat merasakan susah.
Ketika mengalami kesulitan selalu ingatlah kepada Allah, karena hal tersebut sesuai dengan firman Allah yang berbunyi, ‘’Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku’’ (QS Al Baqarah : 152)
Bersyukur merupakan suatu perbuatan untuk berterima kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah berikan. Istilah syukur sendiri menurut agama, sebagaimana yang telah dijabarkan oleh Ibnul Qayyim, yaitu ‘’Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah’’ (Madarijus Salikin, 2/244).
Lawan dari syukur sendiri adalah kufur nikmat, yaitu sifat enggan untuk menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang telah didapatkan adalah dari Allah. Oleh karena itu, selalu bersyukur saat sedang diberi nikmat oleh Allah, tidak memandang nikmat itu banyak atau sedikit. Karena orang yang selalu bersyukur niscaya Tuhan akan menambah kenikmatan tersebut.
Hal di atas sesuai firman Allah di dalam QS Ibrahim ayat 7 yang memiliki arti, ‘’Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan menambahn nikmat itu. Akan tetapi barang siapa yang kufur atas nikmat Ku kata Allah, maka azab ku sangatlah pedih.’’
Syukur adalah ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah. Dalam hal ini Allah berfirman, ‘’Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku janganlah ingkar’’ (QS. Al Baqarah:152).
Mencoba untuk selalu merasa cukup atas nikmat yang ada. Hal ini akan membuat seseorang senantiasa bersyukur kepada Allah. Tapi sebaliknya ketika seseorang merasa tidak puas, akan selalu merasa kekurangan, merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan padanya sedikitpun.
Terkait hal ini Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur”. (HR. Ibnu Majah no.3417, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).
sumber : https://m.liputan6.com/citizen6/read/3906894/cara-bersyukur-kepada-tuhan-bisa-bahagia-dan-merasa-hidup-cukup
Reporter