Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan sebanyak 79,54 persen sekolah siap melakukan Pembelajaran Tatap Muka. Persentase tersebut diambil dari hasil pengawasan persiapan PTM yang dilakukan oleh KPAI terhadap 42 sekolah di 12 Kabupaten / kota dalam 7 provinsi Indonesia.
Retno Listyarti, Komisioner Perlindungan Anak Indonesia menyampaikan, dari data tersebut artinya masih ada 20,46 persen sekolah yang belum siap untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka di tahun akademik mendatang.
‘’Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka telah mencapai 79,54 persen, sedangkan yang belum siap hanya 20,46 persen,’’ ungkap Retno dalam Konferensi Pers Amankah Pembelajaran Tatap Muka pada Juli 2021, pada Minggu 6 Juni 2021.
Tidak hanya itu Retno juga menambahkan, pihaknya telah mengusulkan kepada pihak terkait untuk meningkatkan anggaran demi persiapan Pembelajaran Tatap Muka pada 2020 lalu. Karena anggaran tersebut dapat digunakan untuk mendukung kesiapan sarana dan prasarana selama kegiatan berlangsung.
‘’Setelah hasil pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia dipublikasikan, kita menyerukan bahwa Pemerintah Daerah wajib mendukung pembukaan sekolah-sekolah dengan membantu anggaran,’’ imbuh Retno.
Di sisi lain, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-ristek) Nadiem Makarim sempat mengatakan sekolah dengan skema pembelajaran tatap muka akan dilakukan mulai Juli 2021. Kebijakan tersebut diambil saat kasus Covid-19 sedang melonjak akibat pasca libur hari raya Idul Fitri.
Terkait hal tersebut, mantan Chief Executive Officer Gojek itu mengatakan bahwa tidak ada tawar menawar, demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Karena menurutnya Negara kesatuan Republik Indonesia akan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia.
‘’Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang saat ini sedang kita hadapi,’’ ujar Nadiem dalam acara yang disiarkan di kanal YouTube Kemendikbud RI.
sumber : cnnindonesia.com
Reporter