Akademisi dan Pemerintah Dorong Perempuan Jadi Pelopor Inovasi Digital

  • 23 April 2025
  • VaniaS
  • 21

Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomidigi), Meutya Hafid, mengajak perempuan Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif sebagai penggerak inovasi digital. Ajakan ini disampaikan dalam pertemuan dengan komunitas Women in Tech yang digelar di Jakarta pada Senin (21/4), sebagaimana dilansir dari laman resmi portal.komdigi.go.id.


Kegiatan ini bertujuan mempertemukan pemimpin perempuan dari sektor teknologi Indonesia, seperti e-commerce, edutech, Artificial Intelligence (AI), dan keamanan siber. Diskusi menekankan pentingnya kontribusi perempuan dalam membentuk teknologi Indonesia yang inklusif, dengan perempuan harus tampil di garda depan sebagai pencipta dan pengarah masa depan digital bangsa.


Menanggapi inisiatif tersebut, Supangat, Ph.D., ITIL., COBIT., CLA., CISA, Wakil Dekan I Fakultas Teknik Untag Surabaya, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam dunia digital.


“Teknologi membuka peluang luas bagi perempuan untuk memperluas cakrawala hidup mereka. Lewat akses digital, mereka bisa mengembangkan usaha, menyuarakan hak-hak dasar, serta membangun jaringan sosial untuk mengatasi berbagai tantangan,” ujarnya (22/4/25)


Supangat menyoroti bagaimana semakin banyak perempuan yang memanfaatkan platform digital untuk memimpin gerakan sosial, merancang aplikasi yang menjawab kebutuhan sehari-hari, hingga menciptakan ruang belajar daring bagi komunitas mereka.


“Kartini Digital adalah simbol perempuan yang tak hanya berpikir maju, tetapi juga berani melangkah maju. Perempuan hadir di berbagai lini, dari ruang daring, forum ilmiah, hingga posisi kepemimpinan. Ia tidak menunggu ruang dibukakan, tapi menciptakan sendiri peluang bagi dirinya dan orang lain,” tegas Supangat


Sebagai akademisi dan pelaku dunia teknologi, Supangat juga menegaskan bahwa perjuangan menuju kesetaraan gender bukan hanya tugas perempuan, tetapi tanggung jawab bersama. 


“Sebagai laki-laki yang tumbuh dalam dunia pendidikan dan teknologi, saya meyakini bahwa perjuangan menuju kesetaraan gender bukan hanya urusan perempuan. Ini adalah tanggung jawab bersama. Masa depan yang adil dan setara di era digital hanya bisa terwujud jika setiap orang, tanpa kecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan memimpin,” pungkasnya


Literasi dan pelatihan digital merupakan fondasi utama bagi tumbuhnya generasi perempuan yang siap mengambil peran dalam perkembangan teknologi. Dengan penguatan kapasitas dan akses yang merata, diharapkan akan lahir lebih banyak Kartini Digital, perempuan tangguh yang tidak hanya mewarnai, tetapi juga mengarahkan masa depan digital Indonesia.



https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter

\