Alat Pemanen Kabut Untuk Mengatasi Kekeringan

  • 06 Februari 2017
  • latifah
  • 5765

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNTAG Surabaya Semester Ganjil 2016/2017 Kelompok Pacitan 6, Dusun Kepuh, Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan membuat alat pemanen kabut.  Alat yang dibuat oleh Devisi Teknologi Tepat Guna (TTG) itu merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengatasi masalah kekeringan ketika musim kemarau.

Dusun Kepuh, Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan ketika musim kemarau seringkali terjadi krisis air. Dengan posisi Desa yang berada di daratan tinggi, ini memiliki potensi kabut yang cukup tinggi yang sebenarnya bisa digunakan untuk mengurangi krisis air di wilayah tersebut karena kabut hampir setiap harinya muncul di wilayah tersebut meskipun di saat kemarau. Tetapi hanya saja potensi yang ada belum dimanfaatkan karena kendala teknologi.

" Setelah melakukan survei tempat, dimana pada desa ini sering terjadi krisis air ketika masuk musim kemarau dan adanya potensi alam yang mendukung yaitu kabut akhirnya Devisi TTG memutuskan memasukan pembuatan alat pemanen kabut sebagai salah satu program kami. " kata Ahmad Arvadillah Akmal ketua Devisi TTG Pacitan 6.

Dia menjelaskan apa dan bagaimana cara kerja alat pemanen kabut tersebut. " Alat pemanen kabut ini adalah teknologi yang bekerja dengan memanfaatkan tingginya curah kabut yang berada di daerah daratan tinggi. Alat ini sangat sederhana terbentuk dari net atau jaring yang digunakan sebagai penangkat kabut, di bagian bawah jaring dipasang sebuah pipa untuk mengalirkan titik-titik air yang berasal dari kabut kedalam sebuah tempat penampungan, sehingga air hasil dari pemanen kabut ini dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari. " Jelas Mahasiswa dengan panggilan Arva.

" Untuk membuat alat ini kami tidak memerlukan waktu yang lama, hanya membutuhkan waktu dua hari dengan rincian pada hari pertama survey lokasi dimana letak titik kabut yang berpotensi dan hari kedua eksekusi pembuatan alat tersebut. "

" Kami dari Devisi TTG Pacitan 6 sangat berharap dari teknologi ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah kekeringan diwilayah Desa Bodag terutama di Dusun Kepuh disaat musim kemarau, dan karena teknologi ini cukup sederhana dan sangat ekonomis serta ramah lingkungan maka sangat memungkinkan diproduksi masyarakat secara masal sehingga dapat bermanfaat untuk warga sekitar. " pungkasnya pada warta17agustus.com

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme

BERITA TERKAIT

Samsung Resmi Rilis Galaxy S 4
  • 15 Maret 2013
  • 6743
Kuliah Di India Murah
  • 19 Maret 2013
  • 6813