Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Bulan Syawal, yang merupakan bulan ke-10 dalam kalender Hijriyah, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan ampunan. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa Syawal selama bulan ini untuk meraih keutamaan yang besar.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dapat dilaksanakan oleh umat Muslim sehari setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada hari kedua dalam bulan Syawal. Sebagaimana Hadist yang disampaikan Rasulullah SAW: ‘Barang siapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun.’ (HR. Muslim)
Melansir dari Detik.com, puasa Syawal dapat dilakukan mulai dari tanggal 2 hingga 7 Syawal, baik secara berurutan maupun terpisah. Meskipun puasa Syawal dapat dilakukan secara terpisah-pisah selama enam hari dalam bulan Syawal, yang paling utama adalah melaksanakannya secara berurutan.
Mengenai kebolehan puasa Syawal yang dapat dilakukan secara terpisah selama masih berada dalam bulan Syawal, merujuk pada pendapat Sayyid Abdullah al-Hadrami dalam kitabnya al-Wajiz fi Ahkamis Shiyam wa Ma'ahu Fatawa Ramadhan:
"Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus? Jawaban: Sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal)." (Sayyid Abdullah al-Hadrami, al-Wajiz fi Ahkamis Shiyam wa Ma'ahu Fatawa Ramadhan, [Daru Hadramaut: 2011], halaman 139).
Niat puasa Syawal sebaiknya diucapkan pada malam sebelumnya, namun jika ingin mendadak di pagi hari, itu juga diperbolehkan selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum, sejak adzan Subuh. Hal ini berlaku khusus untuk puasa sunnah.
Hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah SAW, saat beliau datang menemui 'Aisyah RA di luar bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Apakah engkau punya santapan siang? Maka jika tidak ada aku akan berpuasa." (HR Muslim)
Niat puasa Syawal pada malam hari: “Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.” Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta ala.”
Jika lupa niat di malam hari dan ingin berpuasa pada keesokan harinya maka membaca niat puasa Syawal sebagai berikut: “Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.” Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Puasa Syawal memiliki keutamaan khusus sebagai ibadah Sunnah bagi umat Islam. Bagi mereka yang berniat untuk meraih ganjaran seperti berpuasa selama setahun, disarankan untuk segera melaksanakan puasa Syawal selama masih mampu dan masih berada dalam bulan Syawal. (Azri)