Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Anindya Krisna Dwiasti, lulusan Ilmu Komunikasi, mengangkat isu pelecehan seksual di kereta api dalam skripsinya berjudul "Strategi Campaign Public Relations Pencegahan Pelecehan Seksual di Kereta Api pada PT KAI Daop 7 Madiun."
Inspirasi penelitian ini datang dari pengalaman magangnya di divisi Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI Daop 7 Madiun, di mana ia tertarik pada kampanye edukasi untuk meningkatkan kewaspadaan penumpang.
“Awalnya saya melakukan internship di PT. KAI yang lokasinya di Madiun. Selama 2 bulan berada di divisi Humas saya mempelajari hingga melakukan kampanye pencegahan pelecehan seksual untuk memberikan informasi dan mengedukasi penumpang bahwa PT. KAI selalu aware dalam hal tersebut, sehingga saya merasa tertarik untuk mengambil penelitian terkait pelecehan seksual tersebut ke dalam skripsi saya,” ungkap Anindya (26/9).
Alasan dirinya mengangkat isu ini ke dalam skripsinya karena maraknya keresahan yang terjadi di transportasi umum membuat hatinya tergerak untuk turut serta mengkampanyekan pencegahan pelecehan seksual dengan harapan dapat menurun angka pelecehan dan mencegah tindakan asusila tersebut.
“Dengan maraknya pelecehan seksual di transportasi umum salah satunya kereta api, saat itu saya ikut serta sebagai notulen dan dokumentasi dalam kampanye pencegahan pelecehan seksual. Selama mengikuti kegiatan tersebut saya menjadi ingin mengetahui lebih dalam terkait kampanye pencegahan pelecehan seksual yang diadakan PT KAI Daop 7 Madiun untuk mencegah dan mengurangi terjadinya pelecehan di atas kereta api,” jelas yang sering disapa Anin itu.
Meskipun adanya kendala dan tantangan selama mengkampanyekan pencegahan pelecehan seksual yang terjadi di kereta api, namun Wisudawan asal Madiun itu berharap dapat menciptakan lingkungan transportasi secara kondusif, nyaman, dan aman bagi para penumpang.
Masih banyak orang yang belum terinformasikan terkait pelecehan seksual yang terjadi di kereta api. “Saya berusaha dapat menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami serta jelas mengenai adanya strategi kampanye public relations pencegahan pelecehan seksual,” ungkap alumni Ilmu Komunikasi tersebut.
Pada sesi akhir wawancara ia mengungkapkan harapannya kepada PT. KAI Daop 7 Madiun dan berpesan pada penumpang agar lebih hati-hati.
“Saya berharap PT. KAI Daop 7 Madiun dapat meningkatkan dan memperbanyak kembali kampanye mengenai pelecehan seksual yang terjadi di kereta api. Selain itu, untuk para penumpang kereta api dapat lebih peduli dan sadar mengenai pelecehan seksual yang ada di transportasi umum terutama yang ada di kereta api,” pesan Anin (Arvina)