Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kepala Badan Sistem Informasi (BSI) UNTAG Surabaya, Supangat, S.Kom.,MM melakukan penelitian tentang ‘Penggunaan Algoritma Associate Rule Mining Dalam Mendesain User Desain Interface Berdasarkan Kepribadian Siswa’. Salah satu tujuan penelitian ini untuk lebih mengefektifkan sistem pendidikan dalam hal kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan E-learning.
Hal tersebut sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat dan maju dalam dekade terakhir, terutama proliferasi cepat dalam penggunaan internet dan world wide web memang mengubah cara hidup, bekerja, berkomunikasi, dan belajar manusia. Sebagai contoh, teknologi media sudah mengubah cara di mana pendidikan jarak jauh dilakukan dapat memungkinkan peserta didik untuk menerima dan berinteraksi dengan materi pendidikan dan sumber daya, serta melibatkan guru dan teman-teman dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin.
Menurut Supangat, beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya membuktikan bahwa teknologi pembelajaran jarak jauh interaktif berdampak positif dalam pembelajaran dan proses belajar. Penelitian lain menunjukkan bahwa E-Learning merupakan salah satu sarana yang merubah model pembelajaran tradisional. Proses E-learning dipengaruhi oleh faktor manusia dan faktor kognitif.
“Penelitian ini juga untuk mengetahui efektifitas E-learning bagi pelajar atau mahasiswa dengan sifat-sifat kepribadian yang berbeda sekaligus untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi desain user interface dengan sifat-sifat kepribadian,” kata dosen Teknik Informatika itu kepada warta17agustus.com di kantornya, Gedung Graha Wiyata lantai 1, Selasa (20/12/2016).
Adapun ruang lingkup penelitian Supangat adalah target, spesifikasi input, blok diagram, dan spesifikasi output. Target memiliki tujuan diantaranya, (1) untuk mengetahui efektifitas E-learning untuk anak-anak dengan sifat-sifat kepribadian yang berbeda. Dengan mengetahui data sifat kepribadian dan desain user interface dari hasil kuisioner maka dianalisis bagaimana efektifitas sebuah e-learning yang baik untuk siswa, (2) untuk lebih mengefektifkan sistem pendidikan dalam hal kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan E-learning. Selama ini sistem pendidikan dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian anak. Guru mengajar menggunakan metode standart tanpa memperhatikan kepribadian anak dan bagaimana desain user interface yang diminati mereka. Dengan sebuah procedure asosiation rule mining akan menghasilkan rule yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menerapkan dalam sebuah E-learning, dan (3) untuk mengetahui pengaruh antara user desain interface dengan sifat-sifat kepribadian. Setelah rule terbentuk maka akan diketahui pengaruh antara sifat kepribadian dan desain user interface seorang anak. Dengan sifat kepribadian tertentu akan berhubungan dengan kesukaan atau minat pada sebuah jenis font, warna font, warna background, gambar dan link yang menjadi parameter dalam penelitian ini.
Spesifikasi Input, input data pada penelitian ini adalah berupa data hasil kuesioner siswa tentang sifat kepribadian dan desain user interface. Untuk pengukuran data kepribadian siswa dan desain user interfacase dengan menggunakan kuesioner.
Blok diagram, data kuesioner meliputi berbagai indikator pengukuran untuk item kepribadian introvert, extrovert dan psikotism. Data hasil kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 17.0 untuk mengukur validitas dan reliabilitas. Setelah diketahui hasil kepribadian siswa apakah introvert dan extrovert serta hasil minat desain user interface hasil data tersebut diolah dengan menggunakan metode association rule mining untuk mengetahui rule antara kepribadian dan desain user interface siswa.
Selanjutnya, capaian yang diharapkan adalah dua item kepribadian yaitu Introvert dan Extrovert akan mempunyai tabel parameter desain user interface.
“Penggunaan asscociation rule dengan algorithma apriori dapat memberikan hasil yang cukup baik dalam menentukan kombinasi parameter antar muka dalam aplikasi e-learning sesuai dengan kepribadian pengguna dengan jumlah data set 335 peserta, berdasarkan waktu eksekusi yang sangat singkat dibawah 1 detik,” jelas Supangat.
“Bagi penelitian selanjutnya perlu menggunakan metode alternatif untuk mengukur kualitas aplikasi e-learning sehingga selain faktor kepribadian, misalnya dengan mengukur tingkat usabilitasnya sebagai faktor yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan aplikasi e-learning,” tutup Supangat.