Setiap karya arsitektur menyimpan lebih dari sekadar bentuk visual. Ia lahir dari proses panjang yang sering kali melelahkan, malam tanpa tidur, diskusi tak berkesudahan, revisi berulang, hingga kebimbangan dalam memilih satu ide terbaik. Semua itu mendapat tempat untuk ditampilkan dalam kegiatan bertajuk Architecture Universe (ArchiVerse) Vol. 1.
ArchiVerse Vol. 1 menjadi momentum penting bagi mahasiswa Arsitektur Untag Surabaya. Kegiatan ini digelar di Gedung Pusat Yayasan dan Rektorat Untag Surabaya (24/6/35) sebagai bagian dari program kerja perdana Himpunan Mahasiswa Arsitektur (Himarsita) periode 2025. Ruang ini menjadi wadah terbuka bagi mahasiswa untuk menampilkan karya dan berbagi pemikiran.
Nama ArchiVerse memiliki makna filosofis. Huruf ‘A’ dan simbol bangunan dimaknai sebagai pintu terbuka yang merepresentasikan undangan untuk inovasi dan penjelajahan tanpa batas ke dalam dunia arsitektur, sebagai disiplin yang dinamis dan terbuka terhadap ide-ide baru. Sementara huruf ‘V’ dan grafik mencerminkan perjalanan arsitektur yang tiada henti, sebuah proses penciptaan yang terus berevolusi seiring zaman.
Mengusung tema “Arsitek Muda Merancang Jejak Keberlanjutan”, acara ini dihadiri oleh dosen-dosen Arsitektur Untag Surabaya dan mahasiswa lintas program studi. ArchiVerse sekaligus menjadi ruang refleksi serta ajakan bagi mahasiswa untuk tampil di hadapan publik.
Dua agenda utama menjadi inti kegiatan ini. Kuliah tamu dilangsungkan di Auditorium lantai 6, sementara karya tugas akhir mahasiswa dipamerkan dalam kegiatan Gelar Karya di lantai 1. Meskipun berada di ruang yang berbeda, keduanya sama-sama menjadi tempat belajar dan berbagi pengalaman.
Dalam kuliah tamu, hadir Dr. Ir. Ar. R.A. Retno Hastijanti, M.T., IPU., IAI., APEC Eng., Associate Professor dari Untag Surabaya, yang menyampaikan pentingnya pendekatan keberlanjutan dalam arsitektur serta tantangan profesi arsitek di era kini.
“Arsitek bukan hanya perancang bangunan, tetapi juga penjaga kehidupan. Apa yang mereka rancang hari ini akan memengaruhi masyarakat dan lingkungan dalam jangka waktu panjang,” ungkapnya (24/6)
Sementara itu, Gelar Karya menghadirkan suasana yang lebih cair dan terbuka. Beragam karya ditampilkan, mulai dari perancangan kawasan berkelanjutan, desain hunian berbasis budaya lokal, hingga ruang publik yang menyoroti isu sosial. Semua karya mencerminkan bahwa mahasiswa tidak hanya berpikir soal bentuk, tetapi juga memerhatikan nilai, konteks, dan kebutuhan pengguna ruang.
Ketua pelaksana, Farra Rizqyna Ratmoko, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi ruang eksplorasi dan pembelajaran terbuka.
“Besar harapan agar kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi teman teman khususnya mahasiswa Arsitektur Untag surabaya untuk terus mengembangkan potensi, kreatifitas, dan inovasi dalam bidang Arsitektur dan desain. Melalui rangkaian acara ini juga bisa menjadi langkah awal yang inspiratif dalam membangun semangat kolaborasi dan eksplorasi ide ide kreatif sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia arsitektur di indonesia,” ujar Farra
Acara berlangsung semarak dengan partisipasi aktif mahasiswa lintas angkatan. ArchiVerse Vol. 1 tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga ruang tumbuh yang mengundang generasi muda untuk terlibat dalam perjalanan arsitektur yang tak terbatas, merancang masa depan dengan keberanian, kecerdasan, dan semangat kolaborasi. (Gisela)