Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebuah bisnis penyewaan ponsel mewah sedang marak terjadi. Sejumlah spekulasi dampak negatif bisnis tersebut bagi penyewanya mulai bermunculan, mulai dari peretasan hingga pemerasan. Dikutip melalui CNNIndonesia, Pengamat teknologi informasi dan media sosial, Kun Arief Cahyantoro mengatakan praktik sewa ponsel semacam ini berpotensi menimbulkan kebocoran data dan peretasan.
"Dari sisi kejahatan siber, ponsel sewaan berpotensi sangat besar untuk digunakan sebagai alat pelacak dan alat perekam tersembunyi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi pribadi penyewa," kata Arief kepada CNNindonesia.com melalui pesan teks, Selasa (7/12).
Secara teknis, Arief mengatakan informasi-informasi personal dapat diperoleh tanpa diketahui oleh penyewa hingga menyasar ke ranah pribadi.
"Informasi tersebut bisa didapatkan tanpa sepengetahuan penyewa meski ponsel tersebut tampak tidak menyala (sleep)," kata Kun.
"Misal ponsel melakukan perekaman aktivitas pribadi pengguna (aktivitas di kamar kecil, aktivitas seksual, aktivitas komunikasi pribadi, aktivitas keuangan, dll) untuk tujuan pemerasan atau perundungan (bully) ataupun aktivitas akses misal akses data perbankan dan akses data kantor/pekerjaan/tempat," tambahnya.
Selain itu, ponsel sewaan juga dapat digunakan oleh pelaku kejahatan untuk melaksanakan aksinya. Jejak tersebut kemudian membekas pada ponsel yang digunakan dan akhirnya menjadi bumerang bagi pemilik dan pengguna ponsel.
"Praktik sewa ponsel akan berpotensi menjadi bumerang bagi pemilik ponsel ketika ponsel tersebut digunakan oleh seseorang untuk melakukan tindak kejahatan, misal penipuan, pengancaman, atau pemerasan," jelasnya.
Selain pemilik, penyewa juga dapat mengalami hal serupa jika salah satu penyewa sebelumnya teridentifikasi melakukan kejahatan.
"Pengguna ponsel sewaan juga berpotensi mendapatkan dampak buruk, misal dapat diidentifikasi sebagai pelaku utama kejahatan atau pembantu pelaku kejahatan," kata Arief.
"Yang lebih berbahaya lagi, bila ponsel tersebut ternyata teridentifikasi sebagai alat bantu komunikasi teroris," tambahnya
Sebelumnya praktik sewa ponsel dilaporkan ramai di jagat maya dan menimbulkan pro kontra. Perdebatan di jagat maya tersebut dikarenakan praktik penyewaan ponsel diduga hanya memfasilitasi generasi yang ingin adu gengsi. Pasalnya, ponsel yang banyak disewakan adalah ponsel iPhone keluaran Apple yang memang ditujukan untuk konsumen kelas premium.
Hal ini didukung juga dengan 'posisi' merek dan harga dari ponsel terbaru mereka yang berkisar belasan juta rupiah sehingga masyarakat menjadikannya aksesori untuk meningkatkan gengsi dan kelas sosial.
Jurnalis