Bahaya Latiao: BPOM Larang Peredaran, dr. Icha Jelaskan Risiko Kesehatan

  • 08 November 2024
  • VaniaS
  • 50

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia resmi melarang peredaran latiao, jajanan pedas asal China yang tengah populer di Indonesia dan banyak dijual di berbagai platform marketplace. Terkait hal ini, dr. Icha Safitri, Penanggung Jawab Klinik Utama Untag Surabaya, memberikan pandangannya mengenai dampak konsumsi latiao yang kini viral.


Makanan ini terbuat dari tepung gandum, tepung kinako (tepung kacang kedelai panggang), dan minyak cabai, yang dicampur dengan bahan lain seperti air, garam, gula, penyedap rasa, minyak nabati, serta bahan tambahan lainnya. Proses pembuatannya melibatkan pemanasan suhu tinggi. Untuk menambah cita rasa, latiao juga mengandung Monosodium Glutamat (MSG), pewarna, dan pengawet agar dapat bertahan lama.


Namun, pemerintah China telah mengidentifikasi bahaya dari latiao karena kandungan asam sorbat dan asam dehidroasetat, bahan yang dilarang dalam produk makanan. Kedua zat ini dapat memicu gangguan kesehatan. BPOM Indonesia juga menemukan kontaminasi bakteri Bacillus cereus dalam produk tersebut, yang berpotensi menyebabkan keracunan pangan.




dr. Icha Safitri, menjelaskan dampak dari mengkonsumsi latiao. Ia menyebutkan bahwa bakteri Bacillus cereus dan Campylobacter adalah jenis bakteri yang sering ditemukan dalam makanan terkontaminasi.


“Dampaknya mengkonsumsi makanan latio ini adalah keracunan makanan. BPOM telah menjelaskan bahwa telah teridentifikasi bakteri Bacillus Cereus. Selain itu bakteri yang terdapat pada makanan yang telah terkontaminasi adalah bakteri Campylobacter,” jelasnya (7/11/24)


Lebih lanjut, dr. Icha juga memaparkan gejala yang harus diwaspadai setelah mengonsumsi produk tercemar bakteri.


“Gejala yang muncul setelah mengonsumsi makanan yang tercemar bakteri ini antara lain sakit perut, pusing, mual, muntah, dan diare.  Jika merasa terpapar bakteri segera mencari perawatan medis di rumah sakit atau klinik,” jelasnya


Selain masalah keracunan makanan, konsumsi makanan instan seperti latiao juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang.


“Kebiasaan mengkonsumsi makanan instant tentu bisa mempengaruhi kesehatan tubuh jangka panjang. Dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti, obesitas, diabetus, hipertensi dan gangguan lemak darah. Selain itu dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesehatan gigi,” imbuh Dokter Umum Klinik Utama Untag Surabaya tersebut 


Pelarangan peredaran latiao ini dilakukan BPOM setelah terjadinya kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di beberapa daerah, seperti Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau. BPOM berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari makanan yang tidak aman.


“Pesan saya bagi para remaja, sayangilah tubuh anda dengan mengubah pola makan dengan makan makanan yang sehat dengan mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna, dan sedapat mungkin menghindari makanan instan atau cepat saji,” tutup dr.Icha 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter