Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Belakangan ini, keputusan childfree menjadi perbincangan di media sosial. Hal tersebut bermula dari pernyataan kontroversial influencer Gita Savitri Devi alias Gitasav.
Childfree merupakan kondisi dimana pasangan atau seseorang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Keputusan ini bukan lagi menjadi hal baru di dunia, namun ternyata telah mempengaruhi banyak negara maju.
Dampak childfree tidak hanya terbatas pada masalah sosial, tetapi juga berdampak pada banyak aspek, seperti ekonomi. Dr. Slamet Riyadi, M.Si., Ak., CA, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya mengatakan bagi masyarakat Indonesia, kecenderungan anak untuk mandiri sangat tabu.
"Budaya yang mapan ini, memiliki anak masih dianggap sebagai kebutuhan, bahkan berkah. Di Indonesia sendiri berusaha memiliki anak-anak jika mengalami sulit menggunakan bayi tabung di luar negeri juga jauh lebih mahal,” ujarnya (13/2)
Secara finansial, childfree bukan merupakan hal buruk. Ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak perempuan yang memilih untuk childfree, mengalami peningkatan produktivitas di tempat bekerja. Tentu hal ini akan menguntungkan perusahaan tempat ia bekerja.
"Bagi pengusaha hal ini sangat berpengaruh juga, karena perempuan childfree, dapat bekerja dan tidak cuti melahirkan. Ada Undang-Undang, yang mengatakan bahwa perempuan yang bekerja, dan memiliki anak berhak untuk mengambil cuti. Itu sisi bisnisnya," jelas Slame.
Namun, kondisi tersebut mempengaruhi masyarakat di banyak negara, seperti Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara ini juga menawarkan insentif untuk mendorong warganya memiliki anak akibat turunnya angka kelahiran dalam jangka panjang, angka kelahiran yang rendah dapat menyebabkan krisis sumber daya manusia dan memengaruhi perekonomian negara.
"Jika di luar negeri dengan populasi rendah, semakin tinggi biaya tenaga kerja, semakin besar krisis sumber daya Mereka akan tergantikan oleh mesin, begitulah perkembangannya,” ujar Dosen FEB tersebut
Banyak hal yang dapat menjadi solusi bagi perempuan yang ingin tetap bekerja meski telah memiliki anak. Misalnya, menitipkan anak hingga meminta bantuan orang dekat. Apalagi memiliki anak maupun childfree tidak dapat dibandingkan.
"Memiliki anak maupun childfree tidak dapat dibandingkan. Jika kamu ingin bahagia tidak perlu childfree. Pilihan yang dapat dilakukan, seperti menjalani gaya hidup sehat, mengubah cara memperlakukan diri, sendiri, olahraga, makan teratur, dan menemukan keseimbangan dalam hidup,” tutupnya. (Nabila)