Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Belajar dari Petinju profesional, Mike Tyson yang berhasil melepas belenggu narkoba dan alkohol. Sejak menjadi mualaf, Tyson berusaha mengubah sisi gelap kehidupannya 180 derajat menjadi jauh lebih baik susuai agama yang dipercayainya.
Gaya hidup yang kurang sehat seperti narkoba dan menenggak minuman keras membuat Tyson kelebihan berat badan. Tyson berharap kepada Allah supaya dapat mengubah belenggu candu yang menyiksa tersebut.
‘’Suatu ketika, saya pernah kelebihan berat badan hingga 40 Kg, saya kecanduan narkoba, minuman beralkohol. Saya tidak mau menyerah dan ingin berubah,’’ ujar Tyson.
Harapan tersebut akhirnya menemui titik terang dan perlahan-lahan terkabulkan, Tyson mengalami perubahan dalam kehidupan dan kariernya seperti terlahir kembali. Selain itu tubuhnya menjadi kekar di usia 54 tahun setelah menjalani diet ketat dan latihan keras.
Usahanya yang kuat untuk menjauh dari hal-hal negatif membuka jalan bagi Tyson untuk menikmati gaya hidup bersih dan sehat. Dia juga muncul dalam acara Below the Belt, dan pembawa acara Brendan Schaub mencatat betapa berbedanya pria berusia 54 tahun tersebut dibandingkan dengan pertemuan terakhir mereka, sekitar 5 tahun lalu.
‘’Itu pasti hari-hari kokain saya. Saya berhenti menggunakan kokain dan minum (berakohol), saya orang yang serius, segalanya berubah, seluruh hidup saya,’’ tutur Tyson.
Mike Tyson secara blak-blakan membeber sisi gelapnya di masa lalu tentang kebiasaan minum dan narkoba saat dia bertarung sebagai salah satu petinju paling populer di planet ini. Dia harus menjalani hukuman penjara tiga tahun, dimulai pada tahun 1992 karena kasus pemerkosaan.
Petinju mualaf tersebut mengungkapkan kepada Schaub bahwa dia berhenti minum dan mengonsumsi kokain sebelum kesuksesan podcast Hotboxinnya yang diluncurkan pada awal 2019.
Sumber : suara.com
Reporter