Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (BEM-U) menyelenggarakan talk show dengan tema ‘Golden Generation-Prepare Young Generation to Face The Golden Generation’. Acara yang berlangsung di Gedung Graha Widya lantai 2 itu mengundang Aktris Ine Febriyanti dan Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) Intan Rani, Jum’at (31/3/2017).
Saat ini Intan sedang menempuh studi lanjut (S2) jurusan Arsitektur Politecnico di Milano. Selama talk show dirinya berbagi pengalaman kepada mahasiswa UNTAG Surabaya, bahwa banyak nilai lebih yang didapatkan selama kuliah di luar negeri.
“Teman-teman yang kuliah di luar negeri memiliki kesempatan menyerap ilmu lebih luas lagi. Ketika S-1 di dalam negeri dan S-2 di luar negeri ada perbedaan,” kata Intan.
Menurutnya, tidak sedikit pertanyaan mahasiswa dari universitas-universitas dalam negeri yang menanyakan seberapa penting kuliah di luar negeri. Mahasiswa PPI se-Dunia ini memang sering berbagi pengalamannya ke kampus-kampus di Indonesia.
“Kuliah di luar negeri membuka satu step. Nasionalisme justru lebih kuat ketika berada di luar negeri. Korelasinya, misalkan kita sudah menyerap ilmu, dan di Indonesia ada problem yang sama saat dan sesuai disiplin ilmu yang diambil di luar negeri maka kita terdorong untuk menyelesaikan,” jelasnya.
Manfaat lain kuliah di manca negara adalah secara tidak langsung mengasah keberanian berbicara, mengemukakan pendapat yang benar serta logis bisa terasah. Hal ini bisa terjadi jika sering berkumpul mahasiswa asal negara lain.
“Di kelas universitas di luar negeri, kita terpacu omong aja dulu. Otak kita sama dengan bangsa western people. Cuma mereka terbiasa omong sejak kecil,” tutup Intan.
Pada kesempatan yang sama Ine Febriyanti kepada media mengaku sudah dua kali datang ke Surabaya. Lebih lanjut dia menyebutkan ketika bermain peran dan membuat film dirinya harus selektif, sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Dalam bermain peran dan menggarap film, saya pilih-pilih. Jadi saya agak-agak sombong gitu,” ungkap Ine.
Sementara itu, Wakil Rektor I UNTAG Dr. Andi Matulessy, M.Si berharap dengan hadirnya Ine dan Intan bisa menjadi contoh bagi mahasiswa serta masyarakat umum.
“Sekarang banyak mahasiswa yang berpikir instant. Mbak Ine dan Intan tidak mudah menjadi aktris, dan bisa kuliah di luar negeri. Ini bisa membangkitkan mahasiswa untuk tidak berpikir instant,” kata dosen Fakultas Psikologi itu.
Acara ini merupakan serangkaian kegiatan dari Days of Collaboration (DOC) yang digelar BEM UNTAG Surabaya. Adapun kegiatan lainnya adalah olimpiade olahraga, olimpiade ilmiah se-UNTAG Surabaya, olimpiade ilmiah se-Jatim, seminar nasional, pagelaran budaya, donor darah, bazar, dan malam puncak pentas seni.