Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan terdapat potensi terjadinya tsunami setinggi 7 centimeter pasca-gempa bumi dengan magnitudo 7,4 menerjang dua wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa yang terjadi pada Selasa pukul 10.20 WIB tersebut berada di koordinat 7,59 Lintang Selatan dan 122,26 Bujur Timur.
"Berdasarkan pengamatan muka air laut, tsunami telah terdeteksi," dalam pemutakhiran data BMKG per Selasa (14/12) pukul 11:24:46 WIB.
"Pemutakhiran Peringatan Dini, Tsunami akibat gempa Magnitudo 7.4, [dengan pusat di] 113 Km Barat Laut Larantuka, NTT, telah terdeteksi di Maropokot (10.36 WIB) [dengan ketinggian] 0,07 m, Reo (10.39 WIB) 0,07 m," lanjutnya.
Diketahui, Maropokot, merupakan salah satu desa di Kecamatan Aesesa, Kab. Nagakeo, NTT. Sementara, Reo, ada di wilayah Kabupaten Manggarai, NTT. BMKG pun menyarankan masyarakat untuk mengikuti arahan peringatan dini Tsunami dari BPBD, BNPB dan BMKG.
BMKG juga menyebut sejumlah daerah berpotensi tsunami di sejumlah wilayah dengan status peringatan 'Waspada'. Pertama, Flores-Timur Bagian Utara, NTT, yang diperkirakan terkena gelombang tsunami pada pukul 10.20.22 WIB. Kedua, Pulau Sikka, NTT, dengan estimasi gelombang pada pukul 10.20,22 WIB; ketiga, Sikka Bagian Utara, NTT, pukul 10.20.22 WIB; keempat Pulau Lembata, NTT, pukul 10.36.37 WIB.
Dilansir melalui CNNIndonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, terdapat tujuh orang terluka dan ratusan rumah rusak akibat gempa dengan magnitudo 7,4 yang berpusat di Larantuka, NTT.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan hingga Selasa pukul 22.15 WIB, pihaknya mencatat tujuh orang terluka akibat gempa bumi tersebut. Rinciannya, 6 orang merupakan warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang lainnya warga Kabupaten Manggarai di NTT.
Sementara terkait kerusakan rumah warga, ia mengatakan total ada 346 rumah yang terdampak gempa. Dari jumlah itu, 134 rumah mengalami rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan.
"Selain itu, ada 3 unit gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 1 rumah jabatan kepala desa dan 1 pelabuhan rakyat yang juga terdampak gempa," jelasnya.
Jurnalis