Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
UNTAG Surabaya mendapat kunjungan lapangan dari tim pembimbing lapangan perbaikan Borang Akreditasi Perguruan Tinggi Kemenristekdikti, kunjungan ini merupakan bimbingan teknis lapangan yang nantinya menghasilkan rekomendasi reakreditasi institusi. Senin (18/7/2016).
Wakil Rektor 1 UNTAG Surabaya, Dr. Andik Matulessy, M.Si mempaparkan kepada asesor bahwa jumlah dosen di kampus merah putih ini sebanyak 326, tenaga pendidikan 288. Pada tahun 2016 ada tambahan dosen sejumlah 70 untuk memenuhi rasio dosen mahasiswa.
“Misi UNTAG Surabaya pada tahun 2035 adalah terwujudnya universitas unggul yang berbasis nilai dan karakter bangsa, unggul terkait akreditasi semua prodi terakreditasi A, AIPT A (Akreditasi Institusi Perguruang Tinggi), masuk perguruan tinggi terbaik ASEAN, ASIA, dan masuk di world class university,” jelas dosen Fakultas Psikologi itu.
Selanjutnya, misi penting lainnya adalah selalu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi berdasarkan aturan, 2010-2014 menjadi good university governance, menjalin kerjasama di dalam dan luar negeri, tetap menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai moral akademik dan budaya Indonesia.
“Tujuan kami menjadikan lulusan yang diakui oleh nasional dan internasional, menghasilkan karya-karya ilmiah, menghasilkan karya inovatif dan produktif, menggunakan manajemen mutu. Untuk proses pendidikannya sendiri berdasarkan kejujuran, kecerdasan, kebangsaan, dan keberagaman,” tambah Dr. Andik.
Dr. Andik mengatakan, sasaran selain semua prodi dan institusi terakreditasi A, juga percapainya jejaring nasional dan internasional, tercapainya kepuasan bagi yang berkepentingan, peningkatan good university governance, memberikan manfaat dan peran kepada masyarakat.
“Di UNTAG Surabaya mempunyai 16 Prodi di S1, 6 prodi untuk S2, dan 3 Prodi S3. Kami sekarang lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu asesor pembimbing lapangan, Prof. Ir. Hermawan K. Dipojono, M.S.E.E.,P.hD mengatakan, pemerintah sekarang ini telah menetapkan prioritas yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, yaitu kualitas sebagai prioritas tertinggi.
“Ukuran dari kualitas adalah masuknya perguruan tinggi pada world calss university, mendapat nilai akreditasi A baik Prodi maupun institusi. Saat ini yang mendapat AIPT A sangat kecil, baru 26 dari 4.000 lebih perguruan tinggi. Oleh karena itu, pemerintah melakukan percepatan reakreditasi dari B menjadi A untuk meningkatkan kualitas, harapannya mampu bersaing dengan perguruan tinggi luar negeri,” papar Prof. Hermawan.
UNTAG Surabaya, lanjut Prof. Hermawan, menjadi salah satu perguruan tinggi yang direakreditasi dari B untuk menjadi A. Sedangkan output dari bimbingan teknis lapangan ini akan menghasilkan rekomendasi apakah UNTAG Surabaya sudah siap untuk dilakukan visitasi reakreditasi.
“Perguruan tinggi yang direkomendasi pada saat bimtek lapangan belum tentu dapat A nantinya, tetapi yang belum direkomendasi mungkin saja mendapat A,” pungkasnya.