Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Artificial Intelligence (AI) kembali menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi, terutama dengan kemunculan DeepSeek. AI ini diklaim memiliki kemampuan yang bisa bersaing dengan ChatGPT dari OpenAI dan Gemini dari Google.
Dilansir oleh TribunNews, CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, memberikan tanggapannya dalam acara AI Action Summit di Paris. Menurutnya, DeepSeek tidak membawa terobosan ilmiah yang nyata, meskipun ramai diperbincangkan.
AI DeepSeek menggunakan basis yang sama seperti AI lainnya. Namun, DeepSeek hanya melebih-lebihkan kemampuannya sendiri tanpa menghadirkan kemajuan teknologi yang signifikan.
“Meskipun ada banyak kehebohan, sebenarnya tidak ada terobosan ilmiah yang nyata dari kehadiran DeepSeek. Ini hanya menggunakan teknik AI yang sudah kita kenal,” kata Demis Hassabis
Namun, ia tetap mengakui bahwa DeepSeek merupakan karya yang mengesankan dan mencerminkan kemajuan teknologi dari China. Bahkan, ia menyebut keberhasilan ini dapat mempengaruhi lanskap geopolitik dunia.
Di sisi lain, Demis Hassabis menegaskan bahwa AI terbaru dari Google, yaitu Gemini 2.0 Flash, lebih efisien dibandingkan DeepSeek. Pernyataan ini muncul setelah DeepSeek mengklaim bahwa modelnya dilatih dengan biaya lebih rendah dibandingkan pesaingnya dan hanya menggunakan chip Nvidia yang lebih sederhana.
Komentar CEO Google DeepMind menunjukkan bahwa, meskipun AI DeepSeek ramai diperbincangkan di dunia teknologi, AI tersebut tidak menghadirkan inovasi baru. Namun, keberhasilannya tetap menjadi pencapaian besar bagi China. (Arfa)