Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dr. Abdul Halik, M.M.,Wakil Rektor II Untag Surabaya, adalah sosok inspiratif yang perjalanannya penuh dengan perjuangan. Kisah hidupnya membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras dapat mengantarkan seseorang mencapai kesuksesan.
Lahir pada 25 Desember 1963 di Desa Sobih, sebuah desa kecil di Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Abdul Halik telah menghadapi berbagai tantangan sejak kecil sebelum akhirnya mencapai posisi penting di dunia akademik.
Pendidikan dasarnya dimulai di SD Sobih hingga kelas 3, kemudian ia melanjutkan dan lulus dari SDN Burneh 1. Ia bersekolah di SMPN 1 Bangkalan, yang berjarak sekitar lima kilometer dari rumahnya. Namun, cobaan besar datang saat ia masih duduk di kelas 3 SD. Kedua orang tuanya meninggal dunia, memaksanya untuk berjuang sendiri menghadapi kehidupan.
Setelah lulus dari SMPN 1 Bangkalan pada tahun 1981, Abdul Halik awalnya bercita-cita menjadi guru SD. Namun, atas saran seseorang, ia memilih melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia berhasil masuk SMAN 1 Bangkalan melalui seleksi tes seleksi.
Keterbatasan ekonomi menjadi tantangan besar baginya. Beruntung, ia mendapat dukungan dari Pak Nurul Hidayat (Dayat), sosok yang berjasa dalam hidupnya. Menganggapnya sebagai anak angkat, Pak Dayat membantu Abdul Halik dalam pendidikan serta pekerjaan, membuka jalan bagi masa depannya.
Awal Karier dan Pendidikan Tinggi
Setelah lulus dari SMAN 1 Bangkalan, Abdul Halik sempat melamar pekerjaan, tetapi surat lamarannya hilang. Melihat ia belum juga mendapat panggilan kerja, bapak angkatnya, Pak Dayat, menanyakan alasannya. Halik kemudian mencoba peruntungannya ke Universitas Dr. Soetomo (Unitomo). Pak Dayat pun menyarankan agar ia tetap melanjutkan pendidikan sebelum benar-benar mulai bekerja.
Pada tahun 1984, Halik memulai kariernya dari bawah di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, awalnya sebagai petugas kebersihan sebelum akhirnya menjadi staf. Saat itu, ia tidak memiliki banyak pilihan selain berusaha bertahan hidup.
Pada tahun 1986, Halik berhasil membiayai kuliahnya sendiri di Unitomo Surabaya, mengambil jurusan Administrasi Niaga (Bisnis). Sembari bekerja, ia menyelesaikan studinya hingga meraih gelar S1 pada tahun 1991. Karena kebijakan yang melarang karyawan berkuliah di tempat yang sama, ia pun melanjutkan pendidikan S2 di kampus lain, yaitu Untag Surabaya sebagai pilihan masa depannya. Kariernya di Unitomo semakin berkembang hingga pada tahun 1993, ia mulai dipercaya menjadi dosen.
Meniti Karier Akademik
Setelah menyelesaikan pendidikan S2 di Untag Surabaya pada tahun 1996, Abdul Halik terus meniti karier di dunia akademik. Ia bahkan dipercaya menjadi Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Manajemen Untag Surabaya pada tahun 2008–2010.
Pada tahun 2015, ia meraih gelar doktor (S3) di Untag Surabaya dan terus mengembangkan kiprahnya di dunia pendidikan. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2017, setelah sebelumnya menjabat Kepala Pengabdian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untag Surabaya, ia diangkat menjadi Wakil Rektor II Untag Surabaya.
Jabatan ini terus diembannya hingga kini, tahun 2025, memasuki periode terakhirnya. Sebagai Wakil Rektor II, ia bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan universitas serta berusaha menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan tersebut.
Kehidupan Pribadi dan Prinsip Hidup
Saat ini, Abdul Halik tinggal di kelurahan Wonorejo, Rungkut, Surabaya, bersama keluarganya. Ia dikaruniai empat orang anak, beberapa di antaranya melanjutkan pendidikan di Untag Surabaya.
Perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan, tetapi ia percaya bahwa dunia ini luas dan rezeki itu nyata bagi mereka yang mau berusaha. Salah satu prinsip yang selalu ia pegang teguh adalah bahwa selalu ada jalan bagi mereka yang bekerja keras.
Selain itu, ia meyakini bahwa memilih lingkungan yang baik serta menjaga integritas adalah kunci dalam mencapai kesuksesan. Sebagai akademisi, ia terus berkontribusi dengan mengajar di berbagai jenjang, mulai dari S1, S2, hingga S3.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah hidup Abdul Halik menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang menghadapi tantangan dalam menempuh pendidikan dan meraih cita-cita. Dari seorang anak yang hidup dalam keterbatasan, ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan kepercayaan diri, seseorang dapat mencapai kesuksesan yang lebih tinggi.
Meskipun masa jabatannya sebagai Wakil Rektor II Untag Surabaya akan segera berakhir, pria kelahiran Bangkalan ini tetap berkomitmen untuk mengabdikan diri dalam dunia pendidikan. Ia adalah bukti nyata bahwa tidak ada hal yang mustahil bagi mereka yang memiliki tekad kuat dan semangat untuk terus belajar serta berkembang. (Boby)