Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Organisasi mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNTAG Surabaya melaksanakan “dialog terbuka” untuk memudahkan mahasiswa dalam menentukan pilihan ketua organisasi mahasiswa yang akan dipilih nantinya. Kegiatan berlangsung di depan Patung Proklamator Gedung Graha Wiyata lantai 1, Rabu (13/12/2017).
Ketua satgas pemilihan ketua organisasi mahasiswa Mega Trisnawati Tungga Dewi mengatakan, dialog terbuka tersebut diadakan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam menentukan calon ketua organisasi mahasiswa di Fakultas Ekonomi.
“Mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan para calon ketua organisasi mahasiswa. Yaitu, calon ketua dari DPM (Dewan Pertimbangan Mahasiswa), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), dan Himaprodi (Himpunan Mahasiswa Program Studi,” ucap mahasiswa angkatan 2014 itu.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi UNTAG Surabaya Dr. Slamet Riyadi, Ak.,MSi pada kesempatan yang sama menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para calon ketua yang nantinya akan menjadi pemimpin organisasi mahasiswa di Fakultas Ekonomi.
“Untuk calon-calon yang akan memimpin nantinya, pertama setiap akan mengadakan kegiatan maka persiapkan dengan matang. Jangan sampai terjadi ketika undangan sudah datang tetapi audience atau acaranya belum mulai. Sama seperti ketika kalian masuk dunia kerja seorang pimpinan tidak akan memberi toleransi, jika memang tugasnya A maka selesaikan A,” ungkapnya
Kedua, lanjut Riyadi, bagaimana mengkoordinir personil yang ada di bawahnya. Dalam hal ini dia menekankan komunikasi yang baik, jangan sampai terjadi kesalahan dalam berkomunikasi sehingga menyebabkan persepsi yang berbeda-beda.
“Biarlah mereka berjalan sesuai pribadinya, tugas ketua yaitu harus mampu mengkoordinir semuanya itu, dimana sebuah perbedaan dijadikan suatu kebersamaan,” tegasnya.
Diakhir sambutannya, Riyadi menyampaikan kepada mahasiswa tentang manfaat yang akan didapatkan ketika aktif berkegiatan di organisasi mahasiswa.
“Disaat kalian aktif di organisasi setidak-tidaknya sudah terbiasa menerima suatu perbedaan. Itu akan manjadi pelajaran ketika masuk langsung di masyarakat. Jadilah pemimpin yang menyenangkan agar setiap kegiatan akan terasa lebih mudah dan fun,” pungkasnya.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme