Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMATIFTA) Fakultas Teknik Untag Surabaya merayakan Dies Natalis ke-31 dengan menggelar seminar ‘Pengenalan Dunia Freelance & Self-Employed’, Senin (17/3) di Auditorium Lantai 6, Gedung R. Ing. Soekonjono. Acara ini bertujuan membekali mahasiswa dengan wawasan dan strategi untuk memulai karier sebagai freelancer atau wirausaha digital.
Selama 31 tahun berdiri, HIMATIFTA terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan mahasiswa di dunia teknologi. Salah satu fokusnya adalah membantu mahasiswa Teknik Informatika Untag Surabaya agar siap merintis karier sebagai freelancer IT atau membangun bisnis sendiri di industri digital yang semakin kompetitif.
Ketua Umum Himatifta Untag Surabaya, David Gibran Maulana, menegaskan bahwa Dies Natalis tahun ini bukan hanya ajang perayaan, tetapi juga sarana edukatif bagi mahasiswa.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi ajang mempererat silaturahmi sekaligus wadah bagi mahasiswa untuk meng-upgrade diri,” ujar mahasiswa semester 4 itu (17/3)
Nusendra Hanggarawan, seorang Software Engineer at Streamline Technology, USA hadir sebagai narasumber, memaparkan berbagai aspek terkait dunia freelance dan self-employed.
“Model kerja seperti ini menawarkan fleksibilitas tinggi, berbagai sumber pendapatan, serta keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan,” tukas Nusendra (17/3)
Seminar ini menghadirkan Nusendra Hanggarawan, seorang Software Engineer di Streamline Technology, USA, sebagai pembicara utama.
Ia menjelaskan bahwa model kerja ini tidak hanya menawarkan fleksibilitas tinggi, tetapi juga membuka peluang untuk memperoleh penghasilan dari berbagai sumber serta menciptakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Selain itu, Nusendra mengupas keterampilan yang paling dicari di platform freelance global, seperti Upwork, serta strategi yang harus dipersiapkan sebelum terjun ke industri ini. Mulai dari membangun personal branding yang kuat, mengasah keterampilan teknis yang relevan, hingga menyusun portofolio yang menarik agar lebih kompetitif di pasar global.
“Umur masih muda, daripada nongkrong nggak jelas, mending dipakai buat freelance, cari ilmu, dan nambah portofolio,” ujarnya memberi motivasi
Seminar ini mendapat sambutan hangat dari mahasiswa, yang terlihat dari sesi diskusi interaktif. Banyak peserta yang antusias mengajukan pertanyaan terkait tantangan dan peluang di dunia freelance, mulai dari cara mendapatkan klien pertama hingga strategi menghadapi persaingan di industri digital.
Acara diakhiri dengan pemotongan kue sebagai simbol perayaan Dies Natalis HIMATIFTA ke-31, disertai sesi dokumentasi bersama narasumber dan peserta.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan mahasiswa semakin siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan mampu memanfaatkan peluang di industri digital yang terus berkembang, baik sebagai freelancer maupun entrepreneur di bidang teknologi. (Gisela)