Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kehidupan pasca pandemi membawa dampak cukup besar dalam sendi kehidupan. Era disrupsi pasca pandemi turut pula menghadapkan satu tantangan tersendiri bagi sebuah organisasi. Dari online kembali lagi menuju offline. Tak sedikit problematika yang terus mengiringi langkah adaptasi sebuah organisasi.
Dalam memantapkan langkah dan strategi estafet kepengurusan selanjutnya pada era disrupsi, Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Untag Surabaya menjadikan program Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) UKMKI 2022 sebagai salah satu sarana mencapai proses upaya yang ditujukan.
Kegiatan diselenggarakan selama 1 hari di Ruang Mini Perpus Untag Surabaya, dan 2 hari di Villa Fatma, Claket, Trawas (4-6/11/22) dengan mengusung tema “Ikrarkan Niat dan Satukan Tekad Bersama UKMKI”.
Konsep acara DIKLAT tak hanya sekedar memberi materi secara formalitas bagi peserta, namun juga menjadi sarana menumbuhkan dan membangun jiwa kepemimpinan mahasiswa baik secara individu maupun kelompok dalam menguatkan pondasi organisasi.
Dziyaaul Hubbi Arsyad Kepala Departemen Kaderisasi UKMKI periode 2022 menjelaskan, bahwa DIKLAT UKMKI kali ini dapat menjadi langkah positif untuk organisasi.
"Dengan terselenggaranya acara DIKLAT UKMKI 2022, diharap mampu menjadi pondasi langkah organisasi UKMKI kedepan dalam menghadapi era disrupsi serta menyediakan fasilitas program yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia,” jelas Arsyad
Materi – materi DIKLAT yang dipaparkan oleh Alumni UKMKI dengan fokus pada pembentukan kualitas dan pengukuhan semangat peserta sebagai bekal re-organisasi UKMKI di masa yang akan datang.
Tak hanya dibekali pengetahuan, peserta DIKLAT juga dapat mengikuti sesi menarik lainnya pada setiap kegiatan dengan tujuan meningkatkan pengalaman dan wawasan para anggota muda UKMKI UNTAG Surabaya. Antusiasme peserta dibuktikan ketika sesi tanya jawab dalam kegiatan jelajah malam.
Salah satu peserta DIKLAT UKMKI 2022, Risma Puspita Sari, menyampaikan kesan sebagai peserta DIKLAT UKMKI 2022
“Banyak hal baru yang bisa didapat selama DIKLAT, seperti antara Ikhwan (laki-laki) dan Akhwat (perempuan) walau ada batasan tapi masih bisa kerjasama tim, kebersamaan dan saling kenal antara Panitia dan Peserta,” ujarnya. (Elisa)