Direktur Utama PT. Bank Daerah Karanganyar, Lulus Predikat Cumlaude DIE Untag Surabaya

  • 11 Juni 2024
  • 263

Haryono, S.E. M.M, Direktur Utama PT. Bank Daerah Karanganyar (Perseroda), berhasil meraih predikat cumlaude pada sidang terbuka Doktor Ilmu Ekonomi (DIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya, Kamis, (6/6).


Mahasiswa kelahiran Sukoharjo Jawa Tengah ini meneliti mengenai ‘Pengaruh Nilai-Nilai Organisasi, Kepemimpinan Situasional, dan Spiritual Capital Terhadap Komitmen Organisasional, Organizational Citizenship Behavior (OCB), dan Kinerja dengan Kompetensi sebagai Variabel Moderasi pada Karyawan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Milik Pemerintah Kabupaten di Wilayah Provinsi Jawa Tengah’. 


Dalam disertasinya, kompetensi berperan sebagai variabel moderasi pada karyawan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.


Haryono memaparkan temuan penting dari penelitiannya yang memiliki implikasi besar bagi pengelolaan sumber daya manusia di sektor perbankan, khususnya di lingkungan BPR yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten.


“Nilai-nilai organisasi memainkan peran krusial dalam membentuk komitmen organisasional karyawan, mencakup etika kerja, integritas, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Ketika nilai-nilai ini tertanam kuat dalam budaya organisasi, karyawan cenderung memiliki tingkat komitmen yang lebih tinggi terhadap perusahaan. Nilai-nilai ini juga menjadi landasan bagi perilaku ekstra-peran atau Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang dapat meningkatkan kinerja individu dan organisasi secara keseluruhan,” jelas Haryono (6/6)


Haryono mengkaji bagaimana kepemimpinan situasional, yang adaptif terhadap kondisi dan kebutuhan karyawan, dapat mempengaruhi komitmen dan kinerja.


“Pemimpin yang dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi akan lebih efektif memotivasi dan memberdayakan karyawan, kepemimpinan fleksibel dan responsif ini terbukti meningkatkan loyalitas dan dedikasi karyawan,” ungkapnya


Haryono juga mengeksplorasi konsep spiritual capital, yang mencakup aspek-aspek spiritualitas seperti kepercayaan, nilai-nilai moral, dan rasa tujuan yang lebih tinggi.


“Spiritual Capital memberikan dimensi tambahan dalam mengelola sumber daya manusia, karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki makna yang lebih dalam dan berkontribusi pada tujuan yang lebih besar. Faktor ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan komitmen organisasional dan perilaku OCB,” katanya


Salah satu kontribusi penting dari penelitian ini adalah identifikasi kompetensi sebagai variabel moderasi. Haryono menjelaskan bahwa kompetensi karyawan dapat memperkuat atau melemahkan pengaruh nilai-nilai organisasi, kepemimpinan situasional, dan spiritual capital terhadap komitmen, OCB, dan kinerja.


“Kompetensi yang tinggi memungkinkan karyawan untuk lebih efektif menginternalisasi nilai-nilai organisasi, merespons kepemimpinan yang situasional, dan mengaplikasikan spiritual capital dalam pekerjaan sehari-hari,” jelas Haryono


Dalam penutupannya, Haryono memberikan rekomendasi praktis bagi pengelola BPR dan institusi perbankan lainnya. Dia juga menekankan pentingnya memperkuat nilai-nilai organisasi melalui pelatihan dan pengembangan budaya kerja yang positif. Selain itu, dia menggarisbawahi perlunya program pengembangan kepemimpinan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan karyawan.


“Perbankan harus lebih memperhatikan aspek spiritualitas dalam lingkungan kerja. Membangun spiritual capital dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang mendorong refleksi pribadi dan pengembangan nilai-nilai moral,” ujarnya


Sidang terbuka Haryono dihadiri oleh jajaran akademisi, praktisi perbankan, serta para undangan yang terdiri dari kolega dan keluarga. Haryono resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Ekonomi dengan predikat cumlaude. 


Pencapaian ini memberikan kontribusi berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik di bidang manajemen sumber daya manusia dalam sektor perbankan.


“Semoga dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat nyata dan diterapkan secara luas di sektor perbankan, khususnya dalam meningkatkan kinerja dan komitmen karyawan BPR yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Sekaligus menjadi panduan bagi pengelola perbankan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan produktif,” tutupnya (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id