Dokter Hebat Tak Cukup Pintar, Harus Punya Jiwa Nasionalisme

  • 20 Maret 2025
  • VaniaS
  • 67

Menjadi seorang dokter bukan sekadar menjalani profesi, tetapi merupakan panggilan hati, sebuah bentuk pengabdian yang harus dilandasi dengan nasionalisme dan patriotisme. Dalam perjalanan panjang di dunia kedokteran, terlihat jelas bahwa peran dokter tidak hanya terbatas pada menyembuhkan pasien, tetapi juga berkontribusi dalam membangun bangsa.


Sejarah telah mencatat bahwa sebelum adanya Sumpah Pemuda, perjuangan kebangkitan nasional banyak diwarnai oleh peran dokter. Dokter yang sejati adalah mereka yang memiliki panggilan nurani untuk mengabdi kepada masyarakat, bukan sekadar mengejar profesi atau keuntungan pribadi. 


Inilah alasan utama untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan, yaitu untuk mencetak dokter-dokter dari Fakultas Kedokteran Untag Surabaya yang memiliki jiwa patriotisme. Profesi ini bukan hanya soal keterampilan medis, tetapi juga soal pengabdian dan dedikasi terhadap kemanusiaan.


Mengapa Memilih Spesialisasi Bedah Anak?


Pilihan untuk menjadi dokter spesialis bedah anak bukanlah kebetulan. Anak-anak adalah tunas bangsa, generasi penerus yang akan membangun negeri ini di masa depan. Untuk bisa tumbuh menjadi individu yang produktif, mereka harus dalam keadaan sehat. 


Oleh karena itu, tugas dokter tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak memiliki kualitas hidup yang baik.


Menjadi dokter adalah karunia dari Tuhan. Profesi ini memberikan banyak kesempatan untuk berbuat baik dan menebar manfaat bagi sesama. Beberapa hal yang menjadi keistimewaan profesi dokter antara lain:

1. Memberikan pertolongan kepada orang sakit, memberi harapan untuk kembali sehat.

2. Mendapatkan penghormatan dari masyarakat sebagai profesi yang penuh pengabdian.

3. Memiliki kesejahteraan yang tetap terjaga, meskipun tujuan utama bukanlah materi.

4. Berkesempatan mempelajari berbagai kasus medis yang unik dan kompleks.


Salah satu bidang yang menarik perhatian adalah kasus kembar siam. Ketertarikan terhadap kembar siam bermula saat bertugas di Surabaya, belajar dari para senior yang telah lebih dulu menangani kasus ini. 


Banyak kasus yang saya ditangani, termasuk bayi dengan kondisi parasitic twin atau kembar parasite, yaitu kembar siam dengan jaringan tubuh tidak sempurna.


Sejak saat itu, semakin banyak kasus kembar siam yang ditangani, hingga mencapai 144 kasus dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya menangani langsung, tetapi juga membimbing dokter-dokter lain dari berbagai wilayah, dari Sabang hingga Merauke, agar mereka juga memiliki keterampilan dalam menangani kasus ini.


Jiwa Nasionalisme seorang Dokter


Dokter yang baik bukan hanya mereka yang memiliki ilmu medis yang mumpuni, tetapi juga mereka yang memiliki jiwa patriotik. Visi yang diusung dalam FK Untag Surabaya adalah mencetak dokter-dokter dengan jiwa Patriot Merah Putih, dokter yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki semangat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.


Sebagai tenaga medis, peran yang diemban bukan hanya dalam dunia medis, tetapi juga dalam pendidikan. Diharapkan semakin banyak dokter Indonesia yang memiliki inovasi, keberanian, dan semangat juang dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan. Selama masih diberikan kesempatan, pengabdian ini akan terus berjalan, demi kemanusiaan dan demi bangsa.


*) dr. Poerwadi, Sp.B., Sp.BA (K)., Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter