- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dosen milenial, kelompok yang semakin mendominasi dunia kerja, khususnya di bidang pendidikan, memperlihatkan karakteristik dan perilaku kerja yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan konteks penelitian yang dilakukan oleh Dr. Diah Sofiah, S.Psi., M.Si., Dosen Fakultas Psikologi, Untag Surabaya untuk meraih gelar S3 Psikolog dengan menunjukkan indikasi bahwa dosen milenial memiliki Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang tinggi.
OCB adalah perilaku sukarela yang dilakukan oleh anggota organisasi melampaui tugas utama mereka.
Diah menerapkan Teori Conservation of Resources, yang menyatakan bahwa individu akan termotivasi untuk berperilaku yang dapat melindungi dan meningkatkan sumber daya mereka.
“Sumber daya yang dimaksud adalah efikasi diri, kebermaknaan kerja, dan kepemimpinan transformasional. Efikasi diri adalah keyakinan individu dalam menyelesaikan tugas, kebermaknaan kerja berkaitan dengan persepsi pentingnya pekerjaan, dan kepemimpinan transformasional memotivasi mencapai tujuan yang lebih tinggi,” jelas Dr. Diah (6/12)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri, kebermaknaan kerja, dan kepemimpinan transformasional secara positif memengaruhi OCB pada dosen milenial. Efikasi diri dan kebermaknaan kerja memiliki dampak langsung, sementara kepemimpinan transformasional memengaruhi melalui work engagement.
“Perguruan tinggi harus meningkatkan efikasi diri dosen, kebermaknaan kerja, dan mengarahkan kebermaknaan kerja ke arah yang lebih luas dalam konteks kepentingan organisasi,” imbuh Dosen Psikologi tersebut.
Sementara itu, work engagement berperan sebagai mediator yang menghubungkan efikasi diri, kebermaknaan kerja, dan kepemimpinan transformasional dengan OCB pada dosen milenial.
“Work engagement adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan antusiasme, dedikasi, dan komitmen terhadap pekerjaan,” kata Dr. Diah
Diharapkan penelitian ini memberikan masukan kepada institusi pendidikan tinggi untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja dosen milenial. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan yakni hanya dilakukan pada dosen milenial di Indonesia.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa dosen milenial berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan organisasi. Oleh karena itu, institusi pendidikan tinggi perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan OCB pada dosen milenial. Diperlukan penelitian lanjutan untuk menguji hasil ini pada kelompok populasi yang lebih luas," tutupnya. (Putri)
