Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dosen Untag Surabaya, Kusnan, memberikan sosialiasi tentang literasi khususnya menulis cerita pendek (Cerpen) kepada pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, Jum’at (04/12/2020). Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah lantai 6 tersebut bertujuan memotivasi siswa untuk gemar membaca dan menulis.
Kota Surabaya sebagai kota literasi mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kapasitas dan sumber daya manusia, khususnya pada pelajar. Akan tetapi, upaya mewujudkan tujuan mulia tersebut membutuhkan kerja keras dari berbagai komponen, karena para pelajar diharapkan dapat memberikan contoh baik dalam hal literasi, khususnya dalam membaca dan menulis.
“Jadi kegiatan ini untuk mendukung kebijakan pemerintah Kota Surabaya tersebut. Kita bisa menulis apabila banyak membaca. Saya tekankan pada peserta bahwa menulis itu tidak sulit, melainkan mudah dan menyenangkan,” kata Kusnan kepada warta17agustus.com.
Lebih lanjut dosen Administrasi Publik itu menyebutkan bahwa agar lebih menambah semangat siswa maka pada awal sosialisasi memberikan beberapa contoh tokoh nasional dan internasional yang berhasil sukses berkat menulis. Misalnya, Dahlan Iskan yang berhasil mendirikan Jawa Pos dan J.K Rowling yang mana menjadi penulis dengan bayaran tertinggi di dunia sebesar Rp 1,3 triliun selama bulan Juni 2018-Juni 2019.
“Dengan memberikan contoh nyata seperti ini, terlihat siswa menjadi lebih bersemangat untuk menulis. Karena dengan menulis banyak menfaat yang didapatkan, misalnya mengasah daya kreativitas siswa,” ujar Kusnan.
Dosen pengampu mata kuliah Kebijakan Publik ini menegaskan bahwa sosialisasi literasi pada saat Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) fokus pada bagaimana cara mudah menulis cerpen. Menurut penulis buku antologi cerpen yang berjudul “Mimpi Anak Pinggiran” tersebut, menulis cerpen bisa diawali dengan melihat kondisi sekitar.
“Untuk awal-awal menulislah apa yang ada di sekitar kita. Misalnya, ketika masih SMA bisa menulis tentang tema cinta monyet, perjuangan ketika mengenyam pendidikan. Intinya, ditulis dulu saja apa yang bisa ditulis, karena menulis juga membutuhkan latihan,” jelasnya.
Menurut Kusnan, agar tulisan yang baik adalah memenuhi unsur dalam penulisan fiksi seperti tema, sudut pandang, latar, alur, tokoh, dan amanat. Dia percaya siswa SMA 17 Agustus 1945 Surabaya mampu membuat tulisan cerpen yang berkualitas.
“Apalagi kalian adalah pengurus OSIS yang notabene merupakan siswa pilihan. Maka saya percaya kalian dapat menulis dan mampu memberikan contoh yang baik kepada siswa lainnya,” tegasnya. Kusnan percaya bahwa setelah sosialisasi ini mereka dapat menulis cerpen, karena pada tahun-tahun sebelumnya beberapa siswa SMA 17 Agustus 1945 Surabaya berhasil menerbitkan buku antologi cerpen.
Sementara itu Kepala SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, Dr. Prehantoro, S.Pd.,S.H.,M.H.,M.M, mengucapkan terima kasih atas motivasi yang diberikan oleh pemateri. Dia berharap setelah selesainya kegiatan LDKS tersebut pengurus OSIS segera menulis cerpen.
“Saya yakin kalian bisa menulis karena senior kalian dulu juga sudah membuktikannya. Apalagi dengan menulis juga dapat meningkatkan kreativitas sehingga lulusan SMA 17 Agustus 1945 Surabaya memiliki daya saing nantinya,” pungkasnya.
Reporter