Kemajuan teknologi seluler terus menghadirkan inovasi baru. Salah satunya terlihat dari evolusi kartu SIM, mulai dari ukuran standar, micro SIM, dan kemudian nano SIM yang berukuran sangat kecil. Kini, hadir inovasi terbaru yaitu eSIM (embedded SIM), sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna menikmati layanan seluler tanpa perlu memasang kartu SIM fisik.
Berbeda dari SIM konvensional yang harus dimasukkan ke dalam slot ponsel secara manual, eSIM tertanam langsung di dalam perangkat, tepatnya di bagian motherboard.
Menurut laporan dari Kompas.com, beberapa ponsel di Indonesia sudah mendukung teknologi ini, terutama perangkat-perangkat terbaru kelas menengah ke atas. Hal ini memungkinkan pengguna untuk lebih mudah terhubung ke jaringan tanpa kerepotan mengganti atau mencabut kartu SIM.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke eSIM. Dalam pernyataannya pada Sabtu (12/4/2025), ia menekankan bahwa eSIM bukan hanya soal kemudahan, tapi juga dapat meningkatkan keamanan digital. Penggunaan eSIM dinilai mampu menekan potensi tindak kejahatan digital seperti spam, phishing, dan judi online.
Keunggulan eSIM Dibanding SIM Konvensional
Mengutip laman resmi Komdigi, berikut beberapa kelebihan eSIM yang membuatnya semakin menarik untuk digunakan:
1. Tidak bisa hilang atau rusak secara fisik
Karena tertanam langsung di perangkat, eSIM tidak rentan hilang atau patah seperti SIM fisik.
2. Ukuran lebih kecil dari nano SIM
Hal ini memberikan ruang ekstra dalam desain ponsel, memungkinkan produsen menciptakan perangkat yang lebih ramping dan ringan.
3. Aktivasi cepat dan mudah
Pengguna cukup memindai kode QR tanpa perlu memasang atau mencabut kartu.
4. Mendukung banyak profil operator
Dalam satu perangkat, pengguna bisa menyimpan beberapa nomor dari operator berbeda dan beralih dengan mudah tanpa ganti kartu.
5. Proses aktivasi jarak jauh
Operator bisa mengaktifkan eSIM tanpa perlu mendistribusikan kartu fisik, membuatnya efisien dan ramah lingkungan.
Meski membawa banyak kemudahan, eSIM bukan tanpa kekurangan. Salah satu tantangan terbesar adalah proses pemindahan ke perangkat lain. Berbeda dengan SIM fisik yang tinggal dipindah, eSIM memerlukan prosedur khusus untuk dipindahkan, karena tidak bisa dicabut secara langsung.
Selain itu, tidak semua smartphone mendukung teknologi ini. eSIM biasanya hanya tersedia di ponsel kelas menengah ke atas atau flagship terbaru. Ketersediaannya pun masih terbatas, karena belum semua operator seluler di Indonesia menyediakan layanan eSIM.
Dengan segala keunggulan dan kekurangannya, eSIM merupakan lompatan teknologi yang menjanjikan pengalaman seluler yang lebih modern dan aman. Namun, pengguna tetap perlu mempertimbangkan kesiapan perangkat dan dukungan dari operator sebelum memutuskan beralih sepenuhnya dari kartu SIM fisik.
Reporter