Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tenis meja dan tenis lapangan merupakan dua olahraga bola kecil yang populer di berbagai belahan dunia. Meski sama-sama menggunakan raket untuk memukul bola, keduanya memiliki perbedaan mendasar, baik dari segi lapangan, peralatan, maupun teknik yang digunakan.
Menurut Liputan6.com, tenis meja yang sering disebut ping pong, adalah olahraga dalam ruangan yang dimainkan di atas meja berbentuk persegi panjang dengan jaring net di tengahnya. Permainan ini menggunakan raket kecil untuk memukul bola plastik ringan yang harus melewati net dan mengenai sisi meja lawan. Tujuan utama permainan ini adalah membuat lawan gagal mengembalikan bola dengan benar.
Di sisi lain, tenis lapangan dimainkan di arena yang jauh lebih luas di luar ruangan. Permainan ini menggunakan raket yang memiliki senar untuk memukul bola tenis yang ukurannya lebih besar dan bobotnya lebih berat. Sama seperti tenis meja, tujuan dari permainan ini adalah membuat lawan kesulitan mengembalikan bola ke area yang masih dianggap sah dalam lapangan.
Kedua cabang olahraga ini memiliki karakteristik permainan yang unik. Tenis meja mengandalkan kecepatan serta refleks tinggi, sementara tenis lapangan lebih berfokus pada kekuatan, daya tahan, serta kemampuan bergerak dalam area yang lebih luas.
Sejarah Tenis Meja
Tenis meja pertama kali muncul di Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai permainan rekreasi yang dimainkan di dalam ruangan oleh kalangan bangsawan. Permainan ini awalnya menggunakan peralatan seadanya, seperti buku yang disusun sebagai net dan tutup kotak cerutu yang dijadikan bola. Istilah "ping pong" sendiri muncul dari bunyi yang dihasilkan bola ketika dipukul dan memantul di meja.
Pada tahun 1901, seorang pria bernama James Gibb menemukan bola berbahan seluloid yang lebih sesuai untuk permainan ini dibandingkan bola karet yang digunakan sebelumnya.
Perkembangan besar terjadi pada tahun 1926 dengan berdirinya International Table Tennis Federation (ITTF), yang bertugas menstandarisasi aturan serta mengembangkan tenis meja sebagai cabang olahraga kompetitif. Akhirnya, tenis meja resmi dipertandingkan dalam ajang Olimpiade Seoul 1988.
Sejarah Tenis Lapangan
Sementara itu, tenis lapangan memiliki sejarah yang lebih panjang. Olahraga ini berakar dari permainan yang dimainkan oleh para biarawan di Prancis pada abad ke-11 dan ke-12. Awalnya, permainan ini dilakukan dengan tangan kosong, sebelum akhirnya berkembang dengan penggunaan sarung tangan dan raket.
Pada abad ke-16, tenis mulai diminati oleh para bangsawan Eropa dan dikenal dengan nama "real tennis". Bentuk modern dari olahraga ini mulai berkembang di Inggris pada abad ke-19, dengan berbagai aturan yang lebih terstruktur. Turnamen Wimbledon, yang kini menjadi kejuaraan tenis tertua di dunia, pertama kali digelar pada tahun 1877. Seiring waktu, berbagai turnamen besar lainnya seperti US Open, French Open, dan Australian Open mulai bermunculan.
Tenis lapangan telah menjadi bagian dari Olimpiade modern sejak tahun 1896, tetapi sempat dikeluarkan dari daftar cabang olahraga pada Olimpiade 1924 hingga akhirnya kembali dipertandingkan pada Olimpiade 1988.
Meskipun tenis lapangan memiliki sejarah yang lebih panjang, tenis meja mengalami perkembangan pesat sebagai olahraga kompetitif di abad ke-20. Keduanya terus mengalami perubahan signifikan dalam hal peralatan, teknik, dan aturan seiring dengan kemajuan teknologi serta inovasi dalam analisis permainan.
Saat ini, baik tenis meja maupun tenis lapangan telah berkembang menjadi olahraga global yang memiliki jutaan pemain dan penggemar di seluruh dunia. Dengan inovasi yang terus berlangsung, kedua cabang olahraga ini diperkirakan akan semakin diminati dan berkembang di masa depan. (Iyas)