Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya menyelenggarakan kuliah umum dengan pembicara Ketua Dewan Pertimbangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) GBPH H. Prabukusumo, S.Psi. Kuliah tamu yang bertema “Multicultural Leadership” diikuti oleh S1 dan S2 di Ruang Suparman Hadi Pranoto, Gedung Graha Wiyata lantai 9, Rabu (15/11/2017).
Dekan Fakultas Psikologi, Dr. Suroso, MS dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada narasumber yang telah berkenan hadir sebagai pembicara kuliah tamu. GBPH H. Prabukusumo, S.Psi merupakan narasumber yang pertama kalinya diundang oleh UNTAG Surabaya.
“Kami sangat berterima kasih atas kesediaan GBPH H. Prabukusumo, S.Psi menjadi narasumber. Beliau ditengah-tengah kesibukannya masih menyempatkan hadir untuk memberikan ilmu kepada mahasiswa,” ucap Dr. Suroso.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan adanya siraman pegetahuan salah satunya melalui kuliah tamu dapat menjadi wawasan dan bekal bagi mahasiswa kelak ketika menjadi memimpin. Dr. Suroso berharap mahasiswa mampu menjadi pemimpin yang bisa merangkul keberagaman multicultural.
“Semoga bisa menjadi bekal kedepan ketika nanti. Tidak hanya ketika memimpin diri sendiri, tetapi juga ketika berkesempatan memimpin masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, moderator kuliah tamu Rahma Kusumandari S.Psi., M.Psi., sekalu moderator acara mengatakan bahwa mahasiswa merupakan aset-aset bangsa yang mampu merubah Indonesia menjadi lebih baik kedepannya. Dalam hal ini dosen Fakultas Psikologi itu mencontohkan semangat para mahasiswa yang dengan gigih melakukan perlawanan terhadap penjajah.
“Di awali tahun 1908 mahasiswa Indonesia berkumpul untuk melawan penjajah sehingga mendirikan pergerakan mahasiswa yaitu Budi Utomo, yang hari itu dingat sebagai hari Kebangkitan Nasional tanggal 26 Mei. Selang 20 tahun kemudian yaitu tahun 1928 kongres pemuda kedua mencetuskan sumpah pemuda. Itulah sedikit bukti bahwa mahasiswa adalah para pelajar yang sangat sakti,” jelasnya.
Kusumandari berharap dengan diselenggarakannya kuliah tamu tersebut dapat membekali mahasiswa tentang Multicultural Leadership. Sehingga ketika menjadi pemimpin sudah siap untuk menjalankannya dengan sebaik mungkin.
“Semoga kuliah tamu ini bisa menjadi inspirasi mahasiswa untuk lebih memantapkan diri menjadi pemimpin. Pemimpin yang berwawasan multicultural tentunya karena Indonesia adalah negara yang memiliki beranekaragam budaya, suku, agama, dan masih banyak yang lainnya,” tegasnya.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme