Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tagar #Kaburajadulu, baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di platform X (Twitter). Tagar ini digunakan warganet untuk membagikan informasi seputar peluang studi dan pekerjaan di luar negeri, seolah menjadi ajakan untuk ‘kabur’ dari Indonesia.
Melalui #Kaburajadulu, warganet berbagi lowongan kerja, informasi beasiswa, kursus bahasa, serta pengalaman bekerja dan hidup di luar negeri. Warganet menyerukan dan meramaikan sebagai bentuk ekspresi terhadap tekanan pekerjaan, pendidikan, maupun berbagai permasalahan di dalam negeri.
Meski sekilas tampak seperti tren biasa, nyatanya tidak sedikit orang yang serius ingin angkat kaki dari Indonesia dan memulai kehidupan baru di luar negeri. Seorang warganet melalui akun threads nya, @yo****mitro, mengamati bahwa negara tujuan yang paling diminati meliputi Singapura, Amsterdam, Tokyo, Berlin dan Dubai.
Menurut laporan dari Kompas.Id (4/12/24), lebih dari 100,000 orang tercatat mengikuti Study And Work Abroad Festival yang berlangsung pada Juli-Agustus 2024, sebuah acara yang memberikan informasi beasiswa ke luar negeri.
Sementara itu, data dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham menunjukkan bahwa dalam rentang waktu 2019 – 2022, sebanyak 3.912 WNI yang berusia 25-35 tahun memilih untuk melepas status kewarganegaraan Indonesia dan menjadi warga negara Singapura.
Pengamat pendidikan sekaligus konsultan karier dari platform Jurusanku, Ina Liem menilai bahwa keputusan untuk pindah ke luar negeri dapat menjadi langkah positif jika dilakukan dengan persiapan matang.
“Memang bekerja atau belajar di luar negeri itu bagus supaya kita memiliki global dexterity, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan kultur yang berbeda beda atau global tanpa kehilangan jatidiri,” ujarnya dikutip dari Kompas.com (4/4/25)
Meski begitu, Ina mengingatkan bahwa menetap di luar negeri sebaiknya tidak dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas atau beasiswa negara untuk kepentingan pribadi. Ia juga mengingatkan agar masyarakat aktif mencari informasi yang valid dan berhati-hati terhadap penipuan.
“Kita harus aktif mengikuti seminar, pameran, webinar atau gunakan media sosial untuk mencari informasi yang benar dan harus berhati hati terhadap penipuan,” tambah Ina
Selain itu, ia mengingatkan bahwa setiap negara memiliki persyaratan yang dapat berubah sewaktu-waktu, baik dalam aspek pendidikan maupun pekerjaan. Oleh karena itu, calon pekerja atau pelajar perlu menyesuaikan bidang studi dan keterampilan dengan kebutuhan negara tujuan.
“Yang penting, jangan memaksa tinggal di luar negeri secara ilegal,” tutup Ina
Meski menarik, keputusan pindah ke luar negeri memerlukan persiapan matang. Penting untuk memahami regulasi, budaya, dan peluang sebelum mengambil langkah besar ini. (Iyas)