Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Fakultas Hukum (FH) UNTAG Surabaya kerjasama dengan dua Perguruan Tinggi (PT), yaitu Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dan Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya menyelenggarakan Workshop dan Mentoring Penulisan Jurnal Internasional Terindeks Scopus. Kegiatan yang mendatangkan narsumber Dr. Edy Lisdyono, SH., M.Hum., tersebut berlangsung di Meeting Room, Gedung Graha Wiyata, Senin (22/1/2018).
Dekan FH UNTAG Surabaya, Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H., dalam sambutannya mengatakan Workshop dan Mentoring Penulisan Jurnal Internasional Terindeks Scopus digelar merupakan salah satu bentuk realisasi kerjasama dengan UM Surabaya dan UHT Surabaya.
“Ini merupakan bentuk nyata sinergi kami (FH UNTAG Surabaya) dengan UM Surabaya dan UHT Surabaya. Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan agar lebih berkesenambungan. Penandatanganan kerjasama dengan dua universitas tersebut sudah dilakukan tahun lalu,” ucapnya.
Dijelaskan oleh Slamet, penyelenggaraan Workshop dan Mentoring Penulisan Jurnal Internasional Terindeks Scopus karena adanya kewajiban dosen untuk menulis jurnal pada artikel yang terindeks Scopus.
“Adanya kewajiban baru untuk dosen maupun mahasiswa menulis jurnal pada artikel yang terindeks. Bahkan di UNTAG Surabaya telah dikeluarkan surat Keputusan Rektor yang mewajibkan mahasiswa doctoral (S3) untuk menulis jurnal internasional. Maka dari itu, FH UNTAG Surabaya mengajak UM Surabaya dan UHT Surabaya untuk memfasilitasi kebutuhan menulis jurnal tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Rektor UNTAG Surabaya, Dr. Mulyanto Nugroho, MM.,CMA.,CPAI, mengatakan bahwa jurnal terindeks Scopus bukan hal baru karena sebelum perang dunia ke-2, yaitu di Belanda, indeks Scopus sudah ada. Artinya, semua pasti bisa menulis jurnal yang terindeks Scopus.
“Alhamdulillah jurnal saya pribadi tiga telah indeks Scopus. Jika ada yang bisa terindeks Scopus maka bukan sesuatu yang sulit lagi. Jika sudah diterima maka selanjutnya akan lebih mudah karena telah mengetahui tips dan trik agar bisa terindeks,” ungkap mantan Direktur Politeknik UNTAG Surabaya itu.
Dalam sambutannya Nugroho juga berpesan agar mahasiswa dan dosen memiliki jiwa pantang menyerah dan jangan mau kalah dengan negara lain.
“Pada tahun 2015, Singapore sudah publikasi 17.000 jurnal yang terindeks Scopus dan pada tahun yang sama Indonesia baru publikasi sekitar 2.000-3.000 yang terindeks Scopus. Maka dari itu, ayo saling memotivasi dan bersinergi untuk memajukan bangsa,” pungkasnya.
Adapun acara tersebut dihadiri 75 orang dari berbagai kampus, antara lain dari FH Universitas Pelita Harapan Surabaya, FH Universitas Madura, FH Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, FH Universitas Muhammadiyah Surabaya, FH Universitas Hang Tuah Surabaya, Lantamal Ujung Perak Surabaya, FH Universitas Sunan Bonang Tuban, dan UNTAG Surabaya sendiri.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme