FIB Untag Surabaya Latih Pedagang Kampung Kue Berbahasa Inggris

  • 31 Januari 2025
  • 83

Kampung Kue Rungkut, destinasi kuliner legendaris di Surabaya, kini semakin siap menyambut wisatawan mancanegara berkat program pengabdian masyarakat yang digagas Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melalui pelatihan bahasa inggris untuk para pedagang kue.

 

Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Untag membantu para pelaku UMKM di kampung kuliner ini untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan mempromosikan produk kue khas Surabaya ke pasar global.

 

Program ini dilaksanakan dalam dua tahap, dengan fokus utama untuk melatih pedagang kue berinteraksi dengan wisatawan asing menggunakan bahasa inggris. Dipimpin oleh Ambar Andayani, S.S., M.Pd., pelatihan ini bertujuan meningkatkan rasa percaya diri pelaku usaha dalam menyapa pelanggan, menjelaskan produk, dan memberikan pelayanan yang ramah kepada wisatawan dari luar negeri.

 

“Kami ingin membantu meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris para pelaku usaha di Kampung Kue Rungkut agar mereka lebih siap dalam berkomunikasi dengan wisatawan asing. Dengan demikian, diharapkan jumlah pesanan dari wisatawan mancanegara meningkat, yang pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga setempat,” jelasnya (30/1)

 

Selain pelatihan bahasa inggris, Linusia Marsih, S.S., M.Pd., juga memimpin pembuatan katalog bilingual untuk produk kue tradisional Kampung Kue Rungkut. Katalog ini berfungsi sebagai alat pemasaran yang dapat menarik wisatawan asing yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas Surabaya.

 

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Untag Surabaya, seperti Virgan Setiawan, Royke Hadrian Askari Sembayu, Ainilya Salwa Asyiva, dan Delia Sagitaningrum, turut berkontribusi aktif dalam menyusun materi pelatihan serta menampingi peserta dalam pembuatan katalog bilingual yang menarik.

 

Kampung Kue Rungkut, yang resmi menjadi Kampung Wisata Kuliner pada tahun 2022, kini menjadi destinasi favorit wisatawan lokal maupun internasional. Dengan lebih dari 60 penjual yang menawarkan berbagai kue tradisional, namun banyak pedagang yang masih menghadapi tantangan dalam berkomunikasi dengan wisatawan asing.

 

Kepala Kampung Kue Rungkut, Choirul Mahpuduah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan yang diberikan Untag Surabaya.

 

“Warga Kampung Kue Rungkut selalu terbuka untuk menjadi ruang belajar bagi seluruh kalangan dan generasi. Kami sangat antusias dan bersyukur atas pelatihan bahasa Inggris yang diberikan oleh dosen dan mahasiswa Untag. Ini tentu sangat membantu kami dalam meningkatkan daya saing produk dan menjangkau lebih banyak pembeli, terutama dari luar negeri,” ujarnya (30/1/25)

 

Pelatihan ini terdiri dari dua tahap, tahap dasar (1 September hingga 15 Oktober 2024) yang fokus pada percakapan sederhana seperti menyambut pelanggan dan menjelaskan produk, serta tahap terampil (16 Oktober hingga 30 November 2024) untuk menjelaskan produk dan harga dengan lebih rinci, serta menerima pesanan dalam bahasa Inggris.


Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, program ini mendukung pemberdayaan ekonomi lokal dan membantu Kampung Kue Rungkut menjadi destinasi kuliner ramah wisatawan asing, serta memperkenalkan kue tradisional Surabaya ke pasar internasional. Diharapkan program ini terus berlanjut sebagai kolaborasi antara Prodi Sastra Inggris FIB Untag dan UMKM Kampung Kue, dengan pelatihan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan memperluas pemasaran produk. (Boby)



https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

BERITA TERKAIT

Samsung Resmi Rilis Galaxy S 4
  • 15 Maret 2013
  • 6811
Kuliah Di India Murah
  • 19 Maret 2013
  • 6877