Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kusuma Untag Surabaya gelar Pementasan Teater di SMAN 1 Kota Mojokerto (16/07/2022) dan di Sanggar Bhagaskara (23/07/2022). Pementasan tersebut mengangkat tema Uri – Uri Budaya Majapahit.
Lakon dalam pementasan teater kini dibawakan langsung oleh anggota UKM Teater Kusuma yang berhasil takjub dan menghipnotis mata para penonton yang menyaksikan.
Ketua Umum Teater Kusuma, Oky, mengungkapkan pementasan ini memiliki tujuan utama yang cukup besar dan berdampak positif bagi generasi muda.
"Diselenggarakannya Pentas Keliling ini merupakan bentuk upaya Kusuma untuk memperkenalkan budaya dan sejarah Majapahit kepada generasi muda," pungkasnya
Pada kesempatannya, UKM Teater Kusuma membawakan 2 (dua) naskah sekaligus yakni Naskah "Menunggu Kekasih" Karya Putut Bukhori Sutradara Frederico Rudy dan Naskah "Pasar Kaget" Karya A.A. Mubarrak yang juga disutradarai A.A. Mubarrok.
Sutradara Naskah “Menunggu Kekasih”, Frederico Rudy, mengatakan bahwa maksud tersirat dalam naskah yakni menceritakan mengenai mahalnya sebuah kesetiaan.
"Naskah ini Menunggu Kekasih Karya Putut Bukhori pada dasarnya menceritakan tentang betapa mahalnya harga sebuah kesetiaan, betapa mahalnya harga sebuah kesabaran, dan betapa mahalnya harga sebuah kepercayaan," jelasnya
Skenario “Menunggu Kekasih” adalah kisah dua orang tua yang tinggal di panti jompo, mereka adalah Bu Kumala dan Diajeng. Masalah umum bagi mereka berdua adalah bahwa mereka sedang menunggu orang lain selain kekasih mereka.
Berbeda dengan skenario "Pasar Kaget", penampilan perdana A.A Mubarrok bercerita mengenai proses pengelolaan pasar, yang mana menata kembali pasar menjadi tertib dan modern. Hal ini justru mendapatkan perlawanan karena prosesnya dilakukan secara asal-asalan tanpa berpikir panjang.
“Menurut para pedagang, pembaruan pasar itu sendiri akan membuat para pedagang tersingkir dan oleh karena itu sangat merugikan. Kebijakan pengelola pasar ditentang oleh Munir, seorang juru parkir dan urator ulung,” papar A.A Mubarrok
Tak hanya melakukan pentas keliling, Tahun ini UKM Teater Kusuma juga menyelenggarakan Workshop dan kegiatan sosial yang terjun langsung ke masyarakat membersihkan punden.
"Teater ruang publik adalah teater yang tidak menciptakan panggung dan tidak menciptakan penonton karena semua bisa menjadi panggung dan penonton." Ucap Kacong salah satu pemateri Workshop.
Diakhir kegiatan Workshop, perwakilan Guru SMAN 1 Kota Mojokerto, Zaim Affan, memberikan ungkapan kebahagiaan kegiatan pentas keliling ini
"Kami merasa senang karena sudah lama sekali kami rindu akan adanya pementasan seperti ini," pungkasnya
Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto, Cak Kukun Tri Yoga, menyampaikan harapan baik untuk seni teater pada akhir acara pentas seni keliling.
“Semoga kita bisa menumbuhkan rasa cinta kepada seni teater. Sebab, teater ada untuk kita apresiasi dan kita nikmat,” tutupnya
(Nabila)