Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Untag Surabaya untuk pertama kalinya menggelar Sekolah Eksekutif di ruang Auditorium gedung A lantai 3. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 12 April 2019 tersebut digelar dengan tujuan memperbaiki sistem pengkaderan BEM Fakultas Psikologi yang dinilai belum maksimal, serta memberi wadah bagi mahasiswa angkatan baru supaya lebih mengenal kegiatan organisasi.
Karunia Wahyu Putri Sejati, ketua pelaksana Sekolah Eksekutif mengatakan, pada kegiatan Sekolah Eksekutif tersebut tidak hanya menyampaikan terkait materi saja, tapi ada beberapa sesi kegiatan yang tujuannya adalah menyeleksi dan mengarahkan peserta supaya paham seperti apa berorganisasi.
‘’Jadi tujuan dari Sekolah Eksekutif adalah agar angkatan baru juga dapat belajar bersama BEM nantinya. Kegiatan ini tidak hanya berhenti pada penyampaian materi saja, akan ada juga serangkaian wawancara dan beberapa tes guna untuk menyeleksi mereka, supaya lulus dan magang bersama BEM selama 1 periode,’’ ujar Karunia ketika ditemui tim warta17agustus.com.
Karunia berharap, semoga kedepannya setelah proses Sekolah Eksekutif tersebut dapat berjalan dengan lancar, mahasiswa - mahasiswa terpilih yang lulus dan mengikuti magang di BEM dapat bersinergi dan memberi perubahan ke arah positif pada tubuh BEM Psikologi Untag Surabaya.
‘’Harapan kami Sekolah Eksekutif ini dapat menghasilkan sebuah produk dari kreatifitas mahasiswa yang lulus mengikuti magang, dan kami akan membuatkan rancangan anggarannya sendiri. Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk kelangsungan sekolah eksekutif, sehingga bisa tetap dapat dijalankan untuk mewadahi kreatifitas mahasiswa angkatan baru,’’ ucap koordinator Departemen Sumber Daya Manusia BEM Fakultas Psikologi tersebut.
Sementara itu, Drs. Yanto Prasetyo, Msi., Psikolog., salah satu Dosen Psikologi Untag Surabaya yang pada waktu itu menjadi pemateri, menyampaikan asal – usul sejarah pergerakan mahasiswa. Mulai dari terbentuknya Dema (Dewan Mahasiswa), Senat Mahasiswa hingga BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang saat ini kita kenal di lingkungan kampus.
‘’Dulu, jauh sebelum memiliki sebutan Badan Eksekutif Mahasiswa, nama awalnya adalah Dewan Mahasiswa (Dema). Dalam pergerakannya, Dema adalah pengontrol politik bangsa, sehingga pada masa Orde Baru Dema diberangus dan dibubarkan karena pemerintah merasa jengah atas apa yang telah dilakukkan kelompok mahasiswa pada saat itu,’’ ucap pria yang pernah menjadi Ketua Umum UKM Boling Untag Surabaya tersebut.
Reporter : YRS
Editor : LA_unda