Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebaran kasus virus Covid-19 varian Omicron menjalar ramai di Indonesia. Kenaikan Omicron yang terus menjulang, kembali mendesak perguruan tinggi menggelar kuliah secara online (daring).
Situasi yang sempat kondusif, kini kembali mempersulit dunia Pendidikan untuk sekolah maupun kuliah secara tatap muka.
Berbeda dengan Staf Ahli Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Mohamad Nasir justru kondisi saat ini menggunakan kesempatan situasi daring untuk kemajuan teknologi pendidikan di Indonesia dengan mengajak kampus–kampus untuk segera meruntuhkan tembok penghalang kesulitan belajar online, Rabu (16/02/2022).
“Jangan menunda-nunda belajar daring, taruhannya bukan hanya kesehatan, tapi juga perkembangan teknologi” ucapnya.
Secara tidak langsung, limitasi kondisi Covid-19 ini menjadi blessing in disguise (berkah tidak terduga) jika dimanfaatkan maksimal untuk menghadirkan akses inklusif dan menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas.
Mantan Menristekdikti ini menjelaskan bahwa masih banyak kesulitan-kesulitan yang dialami kampus dengan adanya perkuliahan daring. Percepatan kuliah online juga harus diterapkan secara terintegrasi. Hal ini dapat disebut dengan sistem Learning Management System (LMS).
"Kuliah online yang terintegrasi ini perlu kita percepat. LMS akan memberikan wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara synchronous (langsung) atau asynchronous (komunikasi terjadwal)," terang Nasir.
Kuliah online yang terintegrasi tak hanya meringankan tugas dosen, namun juga mempercepat kuliah mahasiswa. Belajar dan praktik bisa dilakukan kapan saja (anytime), dan dimana saja (anywhere and anyplace). (Vania)