Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjadi salah satu partner penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2019 yang dinaungi oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai penyelenggara pusat dari pemerintah. Dalam pelaksanaan hari pertama, Sabtu, (13/04/19), di ruang Computer Center, gedung Graha Widya lantai 1 Untag Surabaya berjalan dengan tertib dan lancar.
Marindo Ardiansyah S.Kom., sebagai admin server pelaksana UTBK di Untag, mengaku bahwa proses UTBK untuk hari pertama baik – baik saja, berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Tidak salah persiapan dilakukan sejak 2 bulan yang lalu, terutama untuk kesiapan jaringan dan perangkat komputernya. Sedangkan untuk simulasi mulai dilakukan tanggal 9 dan 30 Maret selama 2 hari.
‘’Karena kita sudah pengalaman dalam pelaksanaan UNBK, dengan alur sistem jaringan kurang lebih sama maka UTBK ini pun bisa kami jalankan dengan baik. Hanya beda platform saja, untuk UNBK menggunakan windows sedangkan UTBK ini menggunakan Linux. Kalau masalah seperti komputer yang ngeblank, keyboard agak error dan lainnya itu hanyalah kendala teknis yang tidak begitu pengaruh dengan alur sistemnya. Karena itu sudah kami siapkan secara baik sebelumnya,’’ terang pria asal Sidoarjo itu.
Hal senada juga disampaikan oleh I Nyoman Wijaya S.Si., Apt., Sp.FRS., pengawas UTBK dari UNAIR, pelaksanaan UTBK di Untag Surabaya sudah bagus dan didukung dengan fasilitas yang memadahi, sehingga sistem siap dijalankan dan berjalan lancar. Begitupun para peserta UTBK yang hadir tidak ada yang telat ataupun bingung perihal alurnya.
‘’Saya berharap dari siswa sendiri tetap menjaga fisik maupun mentalnya, agar pelaksanaan UTBK di hari – hari selanjutnya tidak ada yang tidak masuk, hadir selalu on time dan bisa mengerjakan dengan lancar sampai selesai. Sedangkan untuk pelaksana sendiri di lapangan sudah bagus, terutama pelaksana bagian IT nya yang sudah berpengalaman, jadi tidak ada masalah, serta fasilitas komputer yang sudah bagus. Jadi kedepannya harus tetap dipertahankan,’’ papar Dosen S1 Farmasi UNAIR tersebut.
Sementara Solihin, salah satu peserta UTBK, mengatakan saat berlangsungnya proses pengerjaan soal sangat menegangkan, karena ini adalah program wajib dari pemerintah dan pertamakalinya UTBK dilaksanakan.
‘’Selama UTBK berlangsung, saya merasa tegang dan deg – degan, jadi saya sempat ragu dalam menjawab kerena harus bener – bener teliti. Karena hasil yang saya peroleh nanti sebagai syarat masuk kuliah yang saya tuju. Tetapi dengan persiapan saya dari 4 bulan lalu alhamdulillah bisa selesai mengerjakannya. Semoga nanti saya mendapat nilai bagus sehingga bisa lulus dan masuk di kampus yang saya inginkan,’’ harapan Solihin saat diwawancara warta17agustus.
Reporter : MKM
Editor : LA_unda