Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Harjo Seputro, S.T., M.T., sosok yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor I Untag Surabaya dari tahun 2021, dia adalah teladan nyata dari kerja keras, disiplin, dan dedikasi. Lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 3 Mei 1967, perjalanan hidup Harjo penuh inspirasi, terutama bagi mereka yang bermimpi besar meski berasal dari latar belakang sederhana.
Harjo tumbuh di sebuah keluarga bersahaja sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ibunya seorang bakul ikan asin di pasar, sementara ayahnya adalah seorang veteran Angkatan Darat yang kemudian aktif di Koperasi Unit Desa (KUD) setelah pensiun. Kendati hidup sederhana, nilai-nilai disiplin dan kerja keras yang diwariskan orang tuanya membentuk fondasi karakter Harjo.
“Kehidupan kami sederhana, tapi orang tua selalu mengajarkan disiplin dan pentingnya pendidikan,” ujar Harjo dalam wawancara (6/12)
Semangat ini membawanya meraih beasiswa di setiap jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga menengah kejuruan (SMK). Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Harjo melanjutkan pendidikan di Untag Surabaya pada tahun 1988, mengambil jurusan Teknik Mesin dengan fokus pada material.
Namun, perjalanan kuliah Harjo tidak mudah. Ia harus bekerja sambil kuliah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu pekerjaan pentingnya adalah membantu mengelola Koperasi Mahasiswa Untag Surabaya, yang saat itu berkembang pesat di bawah kepemimpinannya.
“Koperasi mahasiswa saat itu menjadi nomor satu di Surabaya dan menjadi rujukan bagi kampus lain. Saya banyak belajar tentang manajemen dan tanggung jawab di sana,” jelas Harjo.
Setelah itu Harjo mencoba bekerja di bidang yang sesuai dengan keahliannya. Ia bergabung dengan PT Karpindo Bahagia, sebagai perencana dan drafter, sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang Teknik Mesin. PT Karpindo Bahagia bergerak di bidang pembuatan mesin-mesin untuk pabrik gula, dengan kantor cabang di Surabaya (saat itu berada di Jalan Ahmad Yani, kini lokasi tersebut telah menjadi Transmart).
Sebagai perencana, Harjo bertugas mendesain dan menggambar komponen mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi gula. Pekerjaan ini melibatkan analisis kebutuhan mesin, penyusunan desain mekanis, serta memastikan bahwa rancangan sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar kualitas.
Selain itu, Harjo juga terlibat dalam proses teknis lain yang berkaitan dengan implementasi desain, seperti diskusi dengan tim produksi untuk memastikan kelayakan desain dari segi teknis dan ekonomis. Dalam masa dua tahun bekerja di PT Karpindo Bahagia, ia mendapatkan banyak pengalaman praktis di bidang permesinan, meskipun kemudian memutuskan untuk kembali ke Untag Surabaya karena alasan kesehatan.
Keputusan tersebut membuka jalan baru bagi karier akademisnya, dimana ia memanfaatkan pengetahuan teknis yang diperoleh selama bekerja di industri untuk mengajar dan melakukan penelitian di bidang material dan teknik mesin. Pada tahun 2000, ia melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), jurusan Metalurgi dan Material, dan lulus pada tahun 2002.
Setelah menyelesaikan pendidikan S2, Harjo mulai mengajar di jurusan Teknik Mesin Untag Surabaya dan kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Laboratorium. Sejak itu, Harjo terus meniti karier di dunia akademik. Ia menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin selama dua periode, Kepala Pusat Penelitian di LPPM Untag Surabaya, kemudian menjadi Wakil Ketua merangkap sekretaris LPPM Untag Surabaya, hingga akhirnya dipercaya menjadi Wakil Rektor I pada tahun 2021.
“Karier saya betul-betul dimulai dari bawah. Tidak ada yang instan. Semua melalui proses panjang,” ungkapnya.
Sebagai akademisi, Harjo aktif dalam penelitian, terutama di bidang metal matrix composite (MMC). Penelitiannya fokus pada pemanfaatan abu dasar batu bara sebagai penguat material, menghasilkan inovasi berupa piringan cakram, baut, mur, hingga bahan untuk propeller kapal.
“Puncaknya, penelitian saya mendapatkan paten, yang menjadi paten pertama di Untag Surabaya. Ini pencapaian besar tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk kampus,” jelasnya.
Harjo juga melibatkan mahasiswa dalam setiap penelitiannya, memberikan pengalaman langsung tentang riset dan inovasi.
Saat ini, Harjo sedang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Meski belum lulus tepat waktu karena tanggung jawabnya sebagai Wakil Rektor, Harjo tetap optimistis menyelesaikan studi dengan baik, namun dia tidak membenarkan juga apa yang dia lalui sekarang ini. Menurut dia, menjadi Wakil Rektor I bukan alasan dia untuk tidak lulus tepat waktu.
“Kalau saya melambat di S3, itu hanya berdampak pada saya sendiri. Tapi kalau saya abai pada tugas sebagai Wakil Rektor, dampaknya besar untuk banyak orang,” tegasnya.
Selain itu, Harjo juga aktif di masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai Ketua RT dan Pengurus RW di lingkungan tempat tinggalnya di Sidoarjo. Saat ini, ia fokus pada pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak di bidang logam dan pengecoran.
Sebagai Wakil Rektor I, Harjo memiliki visi untuk menjadikan Untag Surabaya lebih berdaya saing dalam bidang akademik dan penelitian. Ia juga ingin terus mendukung mahasiswa agar mampu berprestasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kunci dari semua ini adalah Terencana, disiplin, sabar, dan tekun. Tidak ada jalan pintas untuk mencapai kesuksesan,” tutup Harjo penuh inspirasi. (Boby)