Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Himpunan Mahasiswa Ekonomi Bisnis (Himabisnis), Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNTAG Surabaya mengadakan seminar Pentingnya Ekonomi Pembangunan di Jawa Timur yang terselenggara di Gedung Graha Wiyata lantai 9 UNTAG Surabaya (27/11/2018). Kegiatan bertemakan ‘’Pemerataan Ekonomi dengan Pembangunan Infrastruktur yang Berkualitas’’ ini menghadirkan Kepala Bidang Prasarana Wilayah dari Bappeda Provinsi Jawa Timur dan Ahli Perancangan Pembangunan.
Ainul Rozikin, ketua pelaksana kegiatan mengatakan dalam sambutannya, dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan mahasiswa bisa termotifasi dan berani ikut serta mengembangkan infrastruktur di Jawa Timur.
Sementara itu, Ir. Toni Indrayanto, M.T, salah satu pemateri seminar berpendapat, bahwa ekonomi pembangunan ini menjadi sangat penting karena sebagai daya saing Provinsi Jawa Timur secara Nasional.
‘’ Pembangunan secara inklusif yang di tekankan oleh pemerintah provinsi bukan hanya akan dilakukan ke tingkat golongan menengah keatas, tetapi perlu memperhatikan masyarakat dari golongan menengah kebawah. Karena 15 sampai 20 tahun kedepan kita harus bisa melebihi Jakarta,’’ kata beliau.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Jawa Timur itu mengatakan, untuk mewujudkan impian tersebut ada beberapa faktor pendorong yang juga harus diperhatikan. Seperti sumber daya manusia (SDM), teknlogi, sampai kerjasama semua pihak di dalam masyarakat (STAKEHOLDER).
‘’Temen-temen Mahasiswa UNTAG Surabaya, terutama dari daerah, harus berani mengembangkan potensi dari wilayahnya sendiri, baik segi pembangunan, infrastruktur, maupun potensi yang lain,’’ tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Nurul Istifadah, S.E., M.Si., ahli perancangan Pembangunan, mengatakan Jawa Timur pertumbuhannya bagus karena letak geografisnya yang sangat strategis, sebagai gerbang pintu perlajuan ekonomi dari bagian barat yang akan menuju ke Indonesia bagian timur.
‘’Seperti yang dikatakan tadi, infrastruktur merupakan urat nadi lajunya pertumbuhan ekonomi. Karena 90 persen warga kita adalah pelaku usaha kecil menengah atau UMKM,’’ tutupnya. (Ma’arif)