Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Hadirnya PT Petrokimia Gresik menjadi daya tarik bagi mahasiswa Teknik Mesin Untag Surabaya. Menilik hal ini, dalam rangka memberikan edukasi mengenai pentingnya berinovasi dan bertransformasi dalam argoindustri, Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HIMATETA) Untag Surabaya menggelar Seminar Nasional yang bertema “Targeting Entrepreneurial Opportunities Amoung Young People In The Development of Technology Society 5.0”, Rabu (2/11).
Menggandeng Sulikan, S.T, M.T selaku Sub. Maintanance dari PT Petrokimia Gresik, sekaligus pemateri menjelaskan, dukungan Petrokimia Gresik terhadap Argopreneur. Hal inilah yang menjadi topik pembahasan mengenai rencana pengembagan teknologi pertanian di masa depan.
“Ada tiga program yang telah dilakukan Petrokimia Gresik untuk mendukung petani muda, diantaranya ada PATRA (Pelatihan Anak Tani Remaja) yang telah terselenggara di 39 Kabupaten dengan jumlah 1170 Anggota, Kemudian Jambore Petani Muda yang dilakukan mulai 2017 dengan menggandeng stakeholder dan potential customer. Kegiatan ini sudah dilakukan 4 generasi dengan alumni 642 Orang. Dan yang tak kalah penting yaitu talkshow interaktif pertanian seperti yang kita lakukan saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sulikan menjelaskan generasi milenial adalah sebuah solusi dalam perkembangan industri. Keunggulan yang dibawa oleh generasi milenial yakni dapat melakukan akses dengan cepat dan mudah sehingga dapat diandalkan dalam hal IPTEK, komunikatif, suka sharing , mandiri, lebih toleran dan penuh dengan ambisi.
“Proyeksi perkembangan teknologi pertanian di masa depan menjadi perhatian Petrokimia Gresik. Petrokimia Gresik berencana untuk mengoptimalkan kualitas media tanam dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan bantuan teknologi, seperti memonitor irigrasi, kontrol hama, operasional sampai hasil panen. Sehingga kedepannya petani memiliki sistem manajemen dari hulu ke hilir,”
Dengan target tersebut, dirinya merasa hal itu belum sepadan dengan hal-hal yang harus dilakukan oleh generasi muda Petrokimia Gresik terkait terkait tantangan Argoindustri. Seperti rendahnya kesiapan untuk inovasi media tanam. Hal ini dapat dilihat bahwa sejauh ini hanya terdapat sedikit inovasi di Indonesia dibandingkan dengan Jepang.
“Jumlah ini termasuk sangat sedikit, sehingga teman teman yang mengikuti seminar nasiobal ini haruslah berinovasi bagaimana dapat peka dan berusaha mengatasi masalah yang terjadi,” jelas pria lulusan Teknik Mesin ini.
Sebagai penutup, Sulikan mengungkapkan trasnformasi produk. Berbagai produk baru saat ini masih menjadi jawaban kebutuhan pasar,
“ Untuk mengatasi masalah alokasi pupuk dan mengoptimalkan kapasitas pabrik, Petrokimia menghasilkan produk yang tetap berkualitas dengan harga yang bersaing, sehingga ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak mampu ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global,” tutupnya (Nabila)