Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya Drs. Ec. Mangapul Silalahi, MM membacakan pidato Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Mohamad Nasir, Ph.D., Ak., pada saat upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Kamis (17/8/2017).
Pada HUT-RI ke-72 yang bertema “Indonesia Kerja Bersama”, Mohamad Nasir dalam pidatonya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa, bergotong-royong, bahu-membahu, bersinergi, dan saling melengkapi mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Masih dalam pidatonya, Mohamad Nasir mengatakan peringatan HUT-RI ke-72 menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan kembali capaian yang telah diraih dan bersiap atas segala tantangan ke depan. Menurut dia, selama lebih dari tujuh dekade usia kemerdekaan, Indonesia telah berhasil menjadi bangsa besar dengan berbagai kemajuan ekonomi, sosial dan politik.
Berikut ini adalah capaian-capaian yang telah diraih bangsa Indonesia menurut Mohamad Nasir, diantaranya pembangunan infrastruktur fisik dan manusia tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari ujung Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote. Selain itu, paradigma pembangunan pun telah meningkat dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif.
Dikatakan Mohamad Nasir, berbagai pencapaian lain juga dapat dilihat, yakni dengan menurunnya angka kemiskinan, menurunnya tingkat pengangguran, meningkatnya peluang dan akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta banyak aspek lainnya. Namun demikian, dibalik pencapaian yang telah diperoleh tersebut, terdapat beragam problem yang menjadi tantangan baik di tingkat lokal, regional, maupun global. Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah persoalan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia memiliki tingkat pendidikan rendah dan terkategori tenaga kerja tidak terlatih (unskilled labor) atau berkeahlian rendah-menengah.
Selain itu, Mohamad Nasir juga mengatakan pentingnya kerja bersama antara perguruan tinggi, institusi riset dan industri. Kerjasama tersebut merupakan sebuah strategi dalam meningkatkan nilai tambah hasil penelitian menjadi sebuah inovasi dan produk iptek berskala pasar. Dengan kerja bersama antar berbagai lembaga dan industri akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penciptaan inovasi. Dengan kata lain, peneliti dan inovator saling bekerja sama, bergotong royong, dan bersinergi dalam menghasilkan inovasi. Dengan kerja bersama, maka kemajuan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dapat makin cepat terwujud.
Akhir-akhir ini, jelas Mohamad Nasir seringkali kebebasan dalam berekspresi melalui media sosial disalahgunakan untuk memecah persatuan dan kesatuan. Oknum yang tidak bertanggung jawab menyalahgunakan media sosial untuk menebar kebencian, hujatan, hasutan, informasi hoax, serta paham radikal. Berbagai konflik telah, dan bahkan tengah berlangsung untuk menguji persatuan Indonesia. Padahal, untuk menjadi negara bangsa yang maju dan bersaing, maka persatuan adalah prasyarat kunci. Saya mengajak untuk kembali ke Bhinneka Tunggal Ika, merekatkan persatuan bernegara dan berbangsa, menyemai kebebasan yang bertanggung jawab, dan bersama-sama menangkal radikalisme. Karena untuk memerangi radikalisme, tidak memerlukan senjata, namun pengetahuan dan pendidikan yang baiklah yang dapat menangkalnya.
Diakhir pidatonya, Mohamad Nasir mengajak semua elemen masyarakat bekerja sama untuk terus membangun riset, teknologi, dan pendidikan tinggi dengan penuh Integritas, Etos Kerja, dan semangat Gotong Royong, serta selalu mengedepankan kepentingan dan masa depan bangsa Indonesia.
Sementara itu, YPTA Surabaya diakhir upacara bendera memberikan penghargaan masa kerja 25 tahun kepada dosen, guru tetap yayasan, DPK, dan tenaga kependidikan. Adapun jumlah dosen, guru tetap yayasan, dan DPK yang mendapat penghargaan sebanyak 13 orang. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan sebanyak 14 orang.
Upacara bendera yang digelar YPTA Surabaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 diikuti oleh 4 satuan pendidikan di lingkungan yayasan, yakni UNTAG Surabaya, Politeknik UNTAG Surabaya, SMATAG Surabaya, dan SMPTAG Surabaya.