Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dua mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Untag Surabaya menjadi pembicara pada web seminar (webinar) Komunikasi yang diadakan oleh Ecoton Foundation dengan topik pembahasan Pola Komunikasi Ecoton Bersama Komunitas Sekolah Perempuan (Sekoper) di Wringinanom Gresik, Selasa, (7/12)
Acara webinar ditayangkan live streaming melalui aplikasi Zoom dan kanal Youtube Ecoton Foundation dan diikuti oleh 21 peserta dengan menggandeng mahasiswa semester 5 Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, Anwaruddin Al Wafi dan Sonia Saturnina Fernandes sebagai pembicaranya.
“Ecoton, Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak pada bidang lingkungan, Ecoton melibatkan perempuan dengan menggandeng komunitas Sekoper karena perempuan memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap kualitas lingkungan hidup,” jelas Sonia ketika menyampaikan materi.
Rekan pembicara Sonia, Wafi, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pola komunikasi Ecoton pada Komunitas Sekoper memiliki 3 macam pola komunikasi yakni, komunikasi satu arah, komunikasi dua arah, dan komunikasi multi arah.
“Pada pola pertama, Ecoton terhadap Sekoper menyampaikan pesan dalam bentuk instruksi melalui media chatting online WhatsApp, yang tidak terjadi timbal balik dari komunikan. Pada pola kedua, dimana kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi kepada komunikan hingga akhirnya terdapat interaksi timbal balik seperti tanya jawab. Pada pola yang terakhir, dimana proses komunikasi berlangsung dalam bentuk berdiskusi dialog antara Ecoton dan Sekoper,” tutur Wafi.
Setelah keduanya selesai memaparkan materi, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai hambatan yang terjadi ketika komunikasi berlangsung antara Ecoton dan Sekoper.
“Pola komunikasi yang telah kami paparkan tadi, telah digunakan oleh Ecoton dan berjalan dengan baik. Ecoton berhasil menyampaikan pesan secara efektif kepada anggota Sekoper mengenai lingkungan,” ujar Sonia.
Pada akhir webinar, keduanya menyimpulkan bahwa Ecoton bersama dengan Sekoper bekerja sama dalam melatih diri untuk lebih vokal dalam menyampaikan isu-isu mengenai lingkungan, lalu menampung sampah domestik ke bank sampah untuk didaur ulang dan dijual kembali untuk membantu meningkatkan ekonomi. (Ratna)