Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mahasiswa KKN Reguler 15 Untag Surabaya tidak pernah kehabisan akal dalam mencari solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Desa Kalikatir, Kabupaten Mojokerto. KKN yang telah berlangsung pada 3 - 14 Juli 2023 ini, mengadakan program kerja pelatihan sistem aquaponik bagi warga desa.
KKN Reguler 15 menciptakan sebuah konsep yang memadukan budidaya ikan dengan sistem hidroponik. Tidak hanya menarik, konsep ini efisien dalam memanfaatkan sumber daya dengan harapan masyarakat Desa Kalikatir dapat memanfaatkan lahan untuk budidaya ikan dan tanaman secara bersamaan secara berkelanjutan.
Intan Dwi Agustin, Mahasiswa Anggota KKN Reguler 15 memaparkan manfaat aquaponik dalam meningkatkan ketahanan pangan di Desa Kalikatir.
“Dengan sistem aquaponik ini, warga dapat membudidaya sayuran dan ikan lele secara mandiri, tanpa harus mengandalkan pasokan dari luar. Selain itu, sistem ini juga ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Aquaponik juga menghemat air karena air yang digunakan akan terus di daur ulang antara ikan dan tanaman. Dengan program kerja pelatihan sistem aquaponik ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan lahan dan sumber daya yang tersedia dengan lebih efektif,” ungkapnya (17/7)
Proses pelatihan sistem aquaponik oleh KKN Reguler 15 dimulai dengan pemahaman konsep dasar aquaponik. Masyarakat Desa Kalikatir mengikuti pelatihan mengenai hubungan simbiotik antara budidaya ikan lele dan tanaman dalam satu sistem.
"Dalam sistem aquaponik ini, kotoran ikan yang mengandung zat-zat seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, disaring dan diolah oleh bakteri yang hidup di media tanam atau dalam sistem filter khusus. Nutrisi yang terurai dari kotoran ikan ini kemudian diserap oleh akar tanaman sebagai sumber makanan mereka. Selain itu, tanaman juga berperan dalam membersihkan air bagi ikan. Air yang mengandung sisa-sisa makanan dan kotoran ikan mengalir ke sistem tanaman, di mana akar tanaman akan menyerap nutrisi tersebut. Proses ini membantu menghilangkan kelebihan nutrisi dari air dan menjaga kualitas air yang diperlukan oleh ikan,” jelas Intan
Setelah pemahaman konsep dasar, pelatihan dilanjutkan dengan penjelasan mahasiswa KKN Reguler 15 mengenai komponen-komponen utama dalam sistem aquaponik.
“Masyarakat Desa Kalikatir diajarkan tentang kolam ikan, media tanam, dan sistem peredaran air yang efisien dalam pelatihan. Mereka juga mempelajari penggunaan teknologi dan alat yang diperlukan dalam sistem aquaponik, termasuk pompa air, sirkulasi udara, dan pengontrol pH. Tujuan dari pelatihan ini yaitu agar peserta memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai semua komponen yang diperlukan dalam membangun dan mengoperasikan sistem aquaponik,” paparnya
Terakhir, pelatihan fokus pada aspek manajemen dalam budidaya aquaponik. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang manajemen aquaponik, masyarakat akan siap untuk mengelola sistem aquaponik dengan efisien dan menghasilkan hasil panen yang berkualitas.
“Masyarakat diajarkan tentang pemilihan ikan dan tanaman yang cocok untuk sistem aquaponik, serta cara mengatur kondisi lingkungan yang optimal bagi kedua jenis organisme tersebut. Mereka juga akan mempelajari strategi dalam mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin muncul dalam sistem aquaponik, serta tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan ikan dan tanaman,"ujar Mahasiswa Administrasi Bisnis tersebut
Dengan adanya pelatihan sistem aquaponic, diharapkan Desa Kalikatir dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan ketahanan pangan.
“Semoga, melalui sistem aquaponik ini, masyarakat desa dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan,” tutupnya (Nabila)