Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memperkuat komitmen kemitraan pendidikan dengan memperbarui Kesepakatan Program Fulbright pada Selasa (13/9).
Program Fulbright adalah program pertukaran akademik unggulan pemerintah AS dan aktif di 160 negara di seluruh dunia, termasuk 49 negara yang memiliki Komisi Fulbright.
Di Indonesia, program ini dimulai 70 tahun yang lalu pada 1952 dan telah membantu lebih dari 3.000 orang Indonesia dan 1.500 orang Amerika untuk belajar, mengajar, atau melakukan penelitian di negara lain.
Kesepakatan Program Fulbright bilateral disebut juga Kesepakatan bilateral yang merupakan perluasan dari Nota Kesepahaman Kerja Sama dalam bidang pendidikan yang ditandatangani pada Desember 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, Suharti dan Asisten Menteri Luar Negeri AS Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Lee Satterfield menandatangani kesepakatan implementasi Program Fulbright di Indonesia tersebut di sela-sela Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 di Magelang.
“Selama 70 tahun program Fulbright di Indonesia, saya senang melihat program ini terus tumbuh dan mempererat ikatan akademik dan budaya antara Amerika Serikat dan Indonesia,” ujar Asisten Menteri Satterfield tentang penandatanganan tersebut.
Kesepakatan ini membuka jalan bagi peneliti dari AS yang akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mengajar di universitas-universitas di Indonesia (US Fulbright Scholars), dan mahasiswa dari AS yang akan mengajar bahasa Inggris di sekolah menengah Indonesia bersama guru bahasa Inggris Indonesia (US Fulbright Student English Teaching Assistants).
Program-program Fulbright lainnya yang akan terus didukung untuk masyarakat Indonesia termasuk beasiswa bagi guru dari Indonesia untuk mengajar bahasa Indonesia di universitas-universitas AS, antara lain bagi siswa Indonesia untuk mengejar gelar magister dan doktoral di AS, bagi profesional karier menengah untuk mengikuti Hubert Humphrey Fellowships, dan bagi peneliti tamu (Visiting Scholars) pascadoktoral untuk melakukan penelitian di berbagai bidang di universitas dan institusi ternama AS.
Alumni Program Fullbright Indonesia kembali ke tanah air dan berkontribusi melalui karir mereka dalam berbagai bidang studi akademik, seni, dan sains untuk membangun pengetahuan dan membina pengertian antar masyarakat Indonesia dan AS.
Reporter