Istilah refluks merujuk pada kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan. Meski terdengar sepele, jika tidak ditangani, refluks yang terus berulang bisa berkembang menjadi penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).
Tak hanya menyebabkan perut kembung, refluks juga bisa memicu sensasi panas di dada, yang kerap disalahartikan sebagai gejala serangan jantung.
Dikutip dari CNN Indonesia, GERD kini menjadi salah satu penyakit yang semakin umum diderita oleh remaja. Bahkan, anak-anak dan orang lanjut usia pun berisiko jika tidak memperhatikan pola makan harian. Gejalanya pun beragam, mulai dari rasa nyeri di ulu hati hingga gangguan menelan.
Berikut ini beberapa makanan yang umum dikonsumsi remaja, namun ternyata bisa memicu naiknya asam lambung:
1. Gorengan
Makanan berlemak tinggi seperti gorengan terbukti dapat memicu refluks. Lemak yang berlebihan bisa menurunkan tekanan pada katup esofagus dan memperlambat pengosongan lambung. Selain gorengan, makanan seperti kentang goreng, keripik kentang, dan daging merah berlemak tinggi juga perlu dihindari.
2. Sambal dan Makanan Pedas
Rasa pedas memang menggugah selera, tapi konsumsi sambal berlebihan bisa memperparah gejala refluks. Sensasi terbakar di perut atau dada sering muncul setelah makan makanan pedas.
3. Kopi
Kopi memang sahabat remaja, terutama saat kejar deadline. Tapi, pengidap GERD harus berfikir saat hendak meminum kopi. Kandungan kafein pada kopi bersifat asam, dan kopi memiliki kadar kafein yang cukup tinggi. Selain bisa memicu asam lambung, kafein juga bisa melemahkan otot katup esofagus yang bertugas untuk mencegah refluks.
4. Minuman bersoda
Minuman bersoda terasa menyegarkan, apalagi saat cuaca panas. Tapi kandungan karbon dioksida di dalamnya dapat meningkatkan tekanan di lambung dan menyebabkan refluks lebih cepat terjadi.
5. Cokelat
Meski bisa memperbaiki suasana hati, kandungan lemak dan senyawa tertentu dalam cokelat juga bisa melemahkan katup esofagus. Ini membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Perlu diingat bahwa pemicu asam lambung bisa berbeda pada setiap orang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan makanan apa yang dikonsumsi sebelum gejala muncul. Dengan mengenali pola makan yang memicu refluks, remaja bisa lebih bijak dalam memilih makanan dan menjaga kesehatan pencernaannya. (Eka)