Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tiga dosen Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Untag Surabaya mengadakan program pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD YPPI II Surabaya. Program ini bertajuk ‘Menggali Khazanah Bahasa Inggris’ dan berfokus pada tema ‘Memperkaya Kosa Kata Budaya Bahasa Inggris Melalui Dongeng Berbahasa Inggris’.
Dalam program ini, para siswa diberikan materi dongeng berbahasa Inggris dan dilatih mengartikulasi kosa kata terkait budaya yang terdapat dalam dongeng tersebut. Selain itu, mereka juga berbagi pengalaman tentang budaya tersebut.
Grace Litaay, S.S., M.Pd., Dosen Sastra Inggris Untag Surabaya, menyatakan bahwa perkembangan berpikir siswa sekolah dasar sangat penting dan tidak boleh diabaikan.
“Periode penting dalam masa pertumbuhan karena seorang anak pada masa tersebut mengalami perkembangan cara berpikir yang tidak boleh dikesampingkan,” ujarnya (25/7)
Bramantya Pradipta, S.Hum., M.Hum., dosen Sastra Inggris Untag Surabaya, menambahkan bahwa pada usia ini, anak-anak membutuhkan wadah dan fasilitas yang dapat menampung hasrat serta naluri mereka.
“Dengan demikian, mereka dapat mengontrolnya dan membawa dampak positif pada perkembangan di masa remaja dan dewasa,” tambahnya
Ambar Andayani, S.S., M.Pd., Dosen Sastra Inggris Untag Surabaya, juga menekankan bahwa pada usia SD, anak-anak mengalami perkembangan afektif, motorik, dan kognitif.
“Materi dongeng dalam Bahasa Inggris sangat sesuai karena memuat nilai-nilai moral yang dapat mewadahi dorongan afektif. Sedangkan kegiatan mengartikulasi perbendaharaan kata dengan cara yang tepat akan menampung dorongan motorik dan bercerita merupakan kegiatan yang mewadahi dorongan kognitif,” jelas Ambar
Program ini juga melibatkan tiga mahasiswa dan berlangsung singkat, namun efektif selama dua hari (12-13 Juni 2024). Pada pelaksanaannya, siswa SD YPPI II sangat antusias, mampu menguasai kosa kata baru, dan aktif memberikan respon.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran yang interaktif dan bermakna dalam perkembangan anak-anak. Dengan metode pengajaran melalui dongeng, siswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga nilai-nilai budaya dan moral yang berharga.
Reporter