Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pemerintah saat ini memasukkan jumlah cakupan vaksinasi dalam indikator evaluasi penurunan PPKM mulai level 1 hingga 4. Hal tersebut dilakukan karena banyak stok vaksin yang tersebar di berbagai daerah, namun belum digunakan.
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Pandjaitan terkait hal tersebut menyampaikan, terdapat sebanyak 41 juta dosis vaksinasi yang belum digunakan di beberapa daerah.
‘’Data Kemenkes menyebut ada 41 juta dosis vaksinasi yang saat ini ada pada stok provinsi dan kabupaten dan kota yang belum disuntikkan. Hal ini sangat disayangkan, mengingat animo masyarakat yang tinggi untuk vaksinasi,’’ ujar Luhut Pandjaitan, Senin (13/9/2021).
Tidak hanya itu, berangkat dari latar belakang pernyataan di atas terkait masih banyaknya vaksin yang belum digunakan, pemerintah memasukkan cakupan vaksinasi dalam evaluasi penurunan level PPKM, yakni mulai level 1 hingga level 4.
‘’Oleh karena itu, sebagai proses transisi hidup bersama COVID-19, telah diputuskan untuk memasukkan cakupan indikator vaksinasi dalam evaluasi penurunan PPKM dari level 3 ke level 2, dan level 2 ke level 1 di Jawa-Bali,’’ imbuh Luhut Pandjaitan.
Cakupan vaksinasi dosis 1 harus mencapai 50% dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 40%, sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 3 ke level 2. Sedangkan, Cakupan vaksinasi dosis 1 harus mencapai 70% dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60% sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 2 ke level 1.
Untuk kota-kota yang saat ini berada pada level 2, akan diberikan waktu kurang lebih selama 2 minggu untuk mengejar target pada poin di atas. Jika tidak bisa dicapai, maka akan dinaikkan statusnya ke level 3.
sumber : detik.com
Reporter