Junjung Nilai Luhur Pancasila, Dampak Bullying Dibahas dalam Sarasehan YPTA Surabaya

  • 06 Juni 2024
  • 414

Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya menggelar Sarasehan dengan tema ‘Melestarikan Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari’ di SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno yang diadakan setiap tahun untuk menghormati dan mengenang Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, (3/6/24). 


Untuk memupuk semangat dan pemahaman akan nilai-nilai Pancasila, salah satu sorotan utama dalam sarasehan ini adalah paparan yang disampaikan oleh Sayekti, seorang Alumni SMATAG Surabaya tahun 2021. Dalam paparannya, Sayekti membahas tentang fenomena bullying.


“Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk merendahkan, menyakiti, atau membuat seseorang merasa tidak nyaman secara fisik maupun psikologis, Jenis-jenis bullying yang umum terjadi antara lain bullying verbal, bullying fisik, bullying sosial, dan cyberbullying,” paparnya (3/6)


Dampak dari bullying dapat sangat merugikan bagi korban. Mereka mungkin mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, bahkan mengalami trauma yang berkepanjangan.


“Penting bagi semua pihak, baik itu guru, orangtua, maupun masyarakat secara luas, untuk bersama-sama mencegah dan mengatasi masalah bullying ini,” imbuh Sayekti


Menurut Drs. Prehantoro, S.H, M.Hum, MM,  Kepala Sekolah SMATAG Surabaya, kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan secara berkala untuk menjaga keberlangsungan pendidikan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda.


“Pancasila bukan hanya sebagai simbol atau lambang, tapi harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang baik tentang Pancasila, diharapkan generasi muda akan menjadi agen perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya


Dari sisi peserta, kegiatan ini juga diapresiasi karena memberikan wawasan yang bermanfaat. Farrel, siswa SMATAG Surabaya, mengatakan bahwa paparan tentang bullying memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah tersebut.


“Sering kali kita mengalami atau menyaksikan bullying tanpa menyadari bahwa itu adalah tindakan yang sangat merugikan bagi korban. Melalui kegiatan seperti ini, kita bisa lebih peka dan peduli terhadap sesama,” ungkap Farrel


Tindakan bullying jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam sarasehan bertema melestarikan nilai-nilai Pancasila, pembahasan tentang bullying sangat relevan karena Pancasila mengandung nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan persatuan. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang Pancasila, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai perbedaan dan saling menghormati. (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id