Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Bekerjasama dengan Untag Surabaya, Volunteer EQWIP HUBs adakan kampanye anti rokok. Kegiatan di Graha Prof. Dr. H. Roeslan Abdul Ghani lantai dasar, Rabu, 20/11/2019 tersebut bertujuan memberi kesadaran mahasiswa terhadap bahaya rokok.
Saat ini pemerintah memang tengah gencar mengeluarkan larangan merokok di beberapa area tertentu, terutama di kawasan terlarang seperti di kampus. Ketua Eco Campus UNTAG Surabaya Ir. Bantot Sutriono, M.Sc., dalam sambutannya mengatakan, Untag Surabaya sebagai jura Eco Campus pada tahun 2018 lalu sudah semestinya sadar akan dampak dan bahaya yang diakibatkan rokok.
Sudah menjadi hal yang wajib diketahui oleh seluruh kalangan di Untag Surabaya, baik mahasiswa, dosen, tenaga pendidik dan lainnya akan dampak negatif rokok. ‘’Kita harus bisa tunjukkan bentuk rasa syukur karena telah menjuarai Eco Campus tahun lalu. Salah satu contoh kecilnya adalah tidak merokok,’’ ujar Dosen Teknik Sipil tersebut.
Sudah bukan hal baru bahwa bahaya merokok juga dapat dirasakan oleh orang - orang yang tidak merokok sama sekali. Asap rokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker paru - paru pada perokok pasif. ‘’Sebesar 60% remaja di Indonesia terpapar asap rokok atau perokok pasif di tempat umum tertutup dan sebesar 70% siswa berpendapat bahwa perokok pasif itu bahaya,’’ kata Volunteer EQWIP HUBs, Anisa Muruschak.
Tidak hanya itu, Anisa juga menyampaikan beberapa data yang telah dihimpun dari beberapa sumber terkait rokok dan masyarakat di Indonesia. Diantaranya terdapat 20% penduduk Indonesia merokok atau menggunakan rokok tanpa asap, 60% perokok di Indonesia berusia di bawah umur yang diizinkan untuk membeli produk tembakau, 80% dari perokok saat ini telah mencoba untuk berhenti merokok.
Bahkan media atau iklan rokok menurut Anisa juga akan berpengaruh besar terhadap keinginan merokok. Jika dilihat dari data yang dipaparkan ada 60% siswa melihat orang merokok atau melihat iklan rokok.
Reporter