Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai pusat ex-situ konservasi, pendidikan, dan sarana rekreasi melakukan inovasi baru guna menampilkan suasana yang menarik bagi pengunjung. KBS merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sehingga eksistensi, kelestarian, dan keberadaannya harus tetap dipertahankan.
Aschta Boesta-Tajudin selaku Pjs Direktur Utama KBS mengatakan bahwa konservasi bukanlah suatu ilmu yang sulit. Semua kegiatan yang dilakukan KBS muaranya adalah di satwa, turunannya tentu saja kepada kesejahteraan satwa. “ Jadi, pekerjaan awal di KBS adalah meningkatkan kesejahteraan satwa, lewat kenal dulu, dengan cara inventarisasi satwa, contohnya berapa jumlah satwanya, apa spesiesnya,†kata Aschta saat ditemui di kantornya, Selasa (30/6/2015).
Setelah mengenal satwa, lanjut dia, mengenai status kesehatan satwa. Kesehatan satwa bisa dilihat dari umur, masih anak-anak, dewasa, atau tua. “ Itu selesai baru kita lihat nutrisi dan kandang. Kemudian manajemen populasi dan breeding,†imbuhnya.
Untuk menarik perhatiaan masyarkat maka KBS berusaha terus-menerus menampilkan suasana yang baru. Misalnya, children zoo dikemas lebih atraktif untuk anak-anak dengan cara satwa yang ada di KBS bisa lebih akrab dengan pengunjung, bisa bersentuhan, bisa belajar, pendidikan yang menggembirakan, tidak rigid,dan tidak meninggalkan kaidah konservasi.
“ KBS berharap mempunyai fungsi yang banyak. Jadi, keluarga datang kesini tidak hanya melihat satwa melainkan mungkin jogging dan berolahraga,†jelas Aschta seusai melakukan pertemuan dengan Politeknik dan BSI Untag Surabaya, di Kantornya di Jl. Setail Nomor 1 Darmo Wonokromo Surabaya.
Adapun jumlah pengunjung di KBS pada hari biasa dalam seminggu berkisar 3.000-5.000. Sedangkan pada bulan puasa ini mengalami penurunan, yaitu1.000 seminggu, tetapi di hari besar seperti  idul fitri, natal, dan tahun baru sehari bisa mencapai 10.000.
Mulai tahun depan (2016) KBS membuat inovasi dalam setiap even bertema yang diselenggarakan setiap bulan atau tiga bulanan. “ Jadi, setiap even ada temanya. Contoh bulan Agustus adalah hari kemerdekaan, maka temanya mengenai kepahlawanan. Kalau kita mengambil Jenderal Sudirman maka dekatnya dengan kuda. Nah, nanti pengunjung mempunyai kesempatan lebih dekat dengan satwa, misalnya naik kuda gratis,†tutupnya.
Â